Profil Lengkap Tom Lembong, Eks Timses Anies Baswedan Ditahan Kejagung Kasus Impor Gula
Nasional

Thomas Trikasih Lembong atau akrab disapa Tom Lembong resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung. Mantan Menteri Perdagangan era Jokowi ini terjerat kasus dugaan korupsi impor gula.
Dalam konferensi persnya, Dirdik Jampidsus Kejagung Abdul Qohar mengatakan Tom Lembong dikenai sangkaan dalam memberikan izin impor gula mentah sebanyak 105 ribu ton kepada salah atu PT.
Usai ditetapkan sebagai tersangka, Tom Lembong langsung ditahan oleh kejaksaan agung.
Baca Juga: Ungkap Kejanggalan dalam Proses Hukumnya, Tom Lembong Layangkan Protes di Persidangan
Thomas Trikasih Lembong, lebih dikenal dengan Tom Lembong, adalah seorang tokoh yang terkenal dalam dunia ekonomi dan bisnis di Indonesia. Ia lahir pada tanggal 4 Maret 1971 dan telah menorehkan banyak kontribusi penting dalam bidang perdagangan dan investasi.
Dalam Pilpres 2024 lalu, Tom Lembong diketahui masuk dalam tim pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Lembong meniti kariernya di bidang finansial, dengan pengalaman bekerja di berbagai perusahaan investasi global. Salah satu pencapaiannya yang menonjol adalah saat ia menjabat sebagai Menteri Perdagangan Republik Indonesia pada 2015 dalam Kabinet Kerja yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Anies Baswedan Bakal Hadiri Sidang Perdana Tom Lembong, Singgung Persahabatan
Lembong dikenal sebagai sosok yang proaktif dalam mempromosikan kebijakan perdagangan bebas serta meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
Setelah menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Lembong ditunjuk sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada tahun 2016, posisi yang memungkinkan dia untuk memperluas visinya terhadap peningkatan investasi di Indonesia.
Di BKPM, ia mendorong program dan kebijakan yang mempermudah prosedur investasi, salah satunya adalah dengan memperkenalkan Online Single Submission (OSS), yang memudahkan investor mengurus izin usaha.
Dalam pandangannya, Lembong menekankan pentingnya ekonomi yang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi.