Pulau Kuala Besar Langkat, Potensi Wisata Mangrove Baru Butuh Sentuhan Pemerintah
FT News - Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memiliki sebuah pulau yang dengan hutan mangrove seluas 500 hektare. Lokasi tersebut berada di Desa Kuala Besar.
Pulau itu dikenal dengan nama Kuala Besar. Dihuni oleh 150an Kepala Keluarga yang mayoritas masyarakatnya nelayan dan bertani. Mereka tinggal di sebuah Kampung Terapung.
Potensi kampung terapung cukup menjanjikan, baik sebagai lokasi wisata mangrove serta potensi-potensi lainnya. Seperti produk UMKM yang dihasilkan warga kampung terapung diantaranya, ikan asin, cumi asin dan terasi asli.
Baca Juga: Kebakaran Hebat di Uluan Toba, Anak Perempuan Meninggal di Kamar
Bahkan, sekelompok warga di kampung terapung membentuk Kelompok Tani Nelayan Kwala Besar Bersatu. Namun sayangnya, mereka kurang mendapatkan perhatian dan minim dukungan.
Hal itu diungkapkan oleh Wibi Nugraha Penggiat Lingkungan yang merupakan Pendamping dari Kelompok Tani Nelayan Kwala Besar Bersatu.
"Pulau ini sangat indah dan sangat keren. Sangat berpotensi dikembangkan dan sangat tepat diusulkan jadi lokasi wisata Hutan Mangrove," jelas Wibi Nugraha, Minggu (25/8).
Baca Juga: Hari Kedua Revalidasi, Asesor UNESCO Sampaikan ke Warga Lokal Danau Toba Sangat Spesial
Udang Lipan, jenis udang yang hidup di Hutan Mangrove Pulau Kuala Besar, Langkat, Sumut. (Istimewa)
Diungkapkan Wibi, bahwa pulau tersebut kata dengan Sumber daya alam. Lokasinya yang berhadapan dengan Selat Malaka dan berada di ujung muara Besar berpotensi untuk dijadikan keramba ikan kerapu atau kakap putih.
Selian itu terang Wibi, lokasi pulau juga berpotensi jadi spot memancing yang bisa dipadukan dengan wisata keliling hutan mangrove menikmati pemandangan yang indah melewati aliran sungai.
"Alur sungai yang tenang dengan airnya yang jernih sangat tepat jika di bangun cottage terapung dengan pemandangan alam hutan mangrove yang indah," terangnya.
Sementara itu, untuk menuju ke sana, dari Kota Medan ke Pulau Kuala Besar memakan waktu tempuh 25 menit dengan mengunakan perahu. Dari Kota Medan terlebih dahulu ke Tangkahan Sundari yang merupakan pelabuhan kecil di Belawan lalu langsung menuju Pulau Kuala Besar. Rute ini merupakan yang terdekat.
Kampung Terapung Kuala Besar Langkat, Sumut. Dihuni 150 KK yang mayoritas warganya mencari nafkah sebagai nelayan. (Istimewa)
Wibi dan warga kampung terapung berharap, pemerintah daerah atau pun pemerintah pusat bisa mengembangkan potensi Pulau Kuala Besar ini. Dengan begitu, dapat menambah pemasukan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Kelompok Tani Kuala Besar Bersatu merupakan para nelayan, anak muda desa yang peduli dengan alam mangrove kampung mereka. Belum pernah mendapatkan bantuan tapi tetap menanam mangrove. Di Desa Pulau Kuala Besar tak ada akses internet, tetapi sudah memiliki jaringan listrik PLN. Satu-satunya transportasi ke pulau kuala besar hanya menggunakan perahu,"papar Wibi.
Wibi pun mengajak semua pihak untuk datang dan melihat potensi wisata dan kuliner seafood di Pulau Kuala Besar. Di pulau ini, dapat ditemukan Siput Harimau, Udang Lipan dan berbagai macam jenis ikan yang habitatnya di hutan mangrove.
"Dengan begitu dapat membantu warga untuk sejahtera dari laut, dan hutan mangrove yang kami jaga secara turun temurun," pungkas Wibi.