Putus Nggak Terima, Mantan Pacar Idol Nekat Sebar Video Pribadi

Seorang wanita dijatuhi hukuman penjara satu tahun dengan masa percobaan dua tahun karena memeras mantan pacarnya yang merupakan idol pria. Kasus ini pertama kali dilaporkan secara eksklusif oleh media Law Talk pada 1 Juni. Selain hukuman percobaan, si wanita juga diwajibkan ikut kelas edukasi tentang kekerasan seksual dan dilarang bekerja di beberapa bidang tertentu.

Hubungan Asmara Berujung Masalah Hukum

Ilustrasi mendapatkan pengancaman melalui ponsel (Pixabay)

Wanita yang hanya disebut sebagai ‘A’ ini pernah menjalin hubungan asmara dengan sang idol — yang dikenal sebagai ‘B’ dan saat ini berusia 26 tahun — dari sekitar November 2020 sampai Maret 2022. Jadi, mereka pacaran sekitar satu tahun empat bulan.

Baca Juga: Konser BLACKPINK Disambut Skandal Tiket Palsu, Polisi Tangkap Pelaku

Setelah putus, bukannya move on, ‘A’ malah pakai video seks yang direkam selama hubungan mereka buat mengancam si idol.

Ancaman Pertama: Pakai Twitter dan Video Pribadi

Ilustrasi pengancaman melalui media sosial (Pixabay)

Ancaman pertama terjadi pada 10 Desember 2021 sekitar pukul 13.47 siang. ‘A’ bikin akun Twitter palsu pakai foto si idol, lalu ngirimin link-nya ke dia lewat pesan teks. Nggak cuma itu, dia juga kirim video seks mereka berdua sambil nulis pesan:

Baca Juga: Setelah ‘The Ninth Puzzle’, Son Suk Ku Pilih Istirahat dan Eksplorasi Baru

"Berhenti jadi idol. Satu-satunya tempat yang tersisa buat kamu ya wajib militer. Gugat aja gue."

Ini jelas bukan ancaman asal-asalan. ‘A’ tahu betul kalau karier idol pria bisa kena imbas besar kalau sampai skandal kayak gini tersebar, apalagi mereka juga harus berhenti sejenak buat wajib militer.

Tekanan Mental dan Sosial Bagi Idol

Dalam dunia hiburan Korea Selatan, skandal sekecil apapun bisa berdampak besar buat karier seorang idol. Tekanan dari publik, media, bahkan fans bisa jadi beban berat. Apalagi kalau skandalnya berhubungan sama hal-hal pribadi kayak ini.

Banyak idol yang akhirnya mundur dari dunia hiburan karena nggak kuat hadapi tekanan.

Kasus ini juga nunjukin pentingnya perlindungan terhadap privasi dalam hubungan pribadi, apalagi di era digital kayak sekarang. Rekaman atau foto pribadi bisa dengan mudah disalahgunakan buat nyakiti orang lain, apalagi kalau udah ada motif balas dendam.