RAPBN 2023 Dirancang Guna Hadapi Krisis Global
Nasional

Forumterkininews.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kondisi ekonomi dan politik global akan tetap memengaruhi ekonomi domestik. Hal itu perlu diantisipasi dengan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) yang fleksibel.
"Risiko gejolak ekonomi global masih tinggi. Perlambatan ekonomi dunia tetap berpotensi memengaruhi laju pertumbuhan ekonomi domestik dalam jangka pendek," kata Jokowi dalam pidato pengantar RAPBN 2023 di Gedung DPR, Senayan, Selasa (16/8).
Saat ini,  krisis ekonomi global masih terjadi akibat belum pulihnya sebagian besar negara-negara di dunia pasca penanggulangan pandemi Covid-19. Ditambah  konflik geopolitik dan perang Ukraina-Rusia telah mengganggu rantai pasok pangan dan energi dunia.
Baca Juga: Hari Ini, 78 Pejabat Fungsional Setjen DPR RI Dilantik
"Konflik geopolitik telah menyebabkan eskalasi gangguan sisi suplai yang memicu lonjakan harga-harga komoditas global dan mendorong kenaikan laju inflasi di banyak negara, tidak terkecuali Indonesia," imbuhnya.
Dalam pidato pengantarnya, Jokowi juga mengungkapkan, bank sentral di banyak negara melakukan pengetatan kebijakan moneter secara agresif. Pengetatan telah menyebabkan guncangan pada pasar keuangan di banyak negara berkembang.
Konsekuensinya, nilai tukar mata uang sebagian besar negara berkembang mengalami pelemahan, termasuk rupiah.
Baca Juga: Progres Pembangunan IKN, Mendagri Serap Aspirasi Warga Kaltim
"Dengan berbagai tekanan tersebut, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global melambat signifikan dari 6,1 persen di tahun 2021 menjadi 3,2 persen di tahun 2022, dan 2,9 persen di tahun 2023. Ketidakpastian global tidak boleh membuat kita pesimistis. Karena delapan tahun terakhir, kita telah memupuk modal penting untuk menciptakan ekosistem pembangunan yang lebih kondusif,†tandasnya.