Rekam Jejak Bashar al-Assad Selama Memimpin Suriah, Bantai Ratusan Ribu Warga Sipil
Bashar al-Assad menjadi sorotan dunia usai kabur saat Suriah jatuh ke tangan pemberontak, Minggu (8/12/2024). Keberadaannya Assad masih menjadi misteri.
Lulusan kedokteran Universitas Damaskus ini naik takhta menjadi Presiden Suriah sejak tahun 2000 silam. Selama 24 tahun berkuasa, Bashar al-Assad membuat Suriah kian bergejolak dan perang saudara berkecamuk.
Lantas, seperti apa rekam jejak Bashar al-Assad selama menjalankan kekuasaannya di Suriah, berikut ulasannya.
Baca Juga: Rezim Assad di Suriah Tamat, Israel Diduga Senang
Bashar al-Assad, lahir 11 September 1965 di Damaskus, adalah Presiden Suriah sejak 17 Juli 2000.
Dia adalah putra Hafez al-Assad, presiden sebelumnya. Setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran di Universitas Damaskus dan melanjutkan spesialisasi oftalmologi di London, Bashar kembali ke Suriah setelah kematian kakaknya, Basil, untuk mempersiapkan diri sebagai penerus.
Meskipun menjanjikan reformasi, pemerintahannya ditandai oleh pelanggaran hak asasi manusia dan konflik bersenjata yang dimulai pada 2011.
Baca Juga: Mohammed Al Bashir: Saatnya Rakyat Suriah Menikmati Perdamaian dan Stabilitas
Dukungan dari Rusia dan Iran membantu mempertahankan kekuasaannya meskipun menghadapi berbagai tantangan dari kelompok pemberontak.
Rekam Jejak Bashar al-Assad
1. Memberangus Oposisi
Rezim Bashar al-Assad memperlakukan oposisi dengan cara menekan dan memberangus perlawanan dari kubu oposisi.
Rezim Bashar al-Assad memberlakukan undang-undang darurat dengan mengerahkan militer untuk membungkam protes etnis Kurdi.
Pengerahan militer ini dibayar dengan nyawa belasan orang yang melakukan protes. Dunia Internasional pun mengecam keras.
2. Bantai Ratusan Warga Sipil
Tak berhenti sampai di situ, awal Februari 2011, pemerintah Presiden Bashar al-Assad membantai ratusan demonstran 'Day of Rage' yang menuntut reformasi.
Tak tanggung-tanggung, sebanyak 112 orang tewas akibat tindakan represif rezim Bashar al-Assad kepada demonstran.
Situs United States Holocaust Memorial Museum, mencatat setelah lebih dari 10 tahun aksi represif rezim Bashar, sebanyak 500 ribu warga sipil tewas.
3. Penyiksaan Anak Sekolah
Tak pandang bulu, rezim Assad juga berlaku kejam terhadap anak-anak sekolah.
Pada 6 Maret 2011, pemerintah Assad menangkap 15 anak sekolah karena membuat grafiti dalam rangka perlawanan terhadap pemerintah.
Bukan hanya ditangkap, rezim juga melakukan tindakan kekerasan terhadap anak-anak sekolah yang menyulut protes semakin membesar.
4. Penggunaan Senjata Kimia ke Warga Sipil
Kekejaman rezim Assad juga mengakibatkan jutaan warga mengungsi.
Di balik sikap Bashar al-Assad yang lemah lembut, ternyata dia pernah menggunakan senjata kimia untuk membantai rakyatnya.
Pegiat kemanusiaan di Suriah pernah mendokumentasikan tindakan militer terhadap warga sipil, pada Desember 2012 silam.
Perlawanan panjang atas kekejaman rezim Assad akhirnya mencapai klimaks, setelah pasukan oposisi menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad.