Reza Gladys Akui Serahkan Rp4 Miliar demi Bungkam Nikita Mirzani

Reza Gladys memberikan kesaksian atas kasus dugaan pengancaman dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan terdakwa Nikita Mirzani di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2025).

Dalam kesaksiannya di hadapan majelis hakim, Reza Gladys mengaku telah menyerahkan uang senilai total Rp4 miliar.

Baca Juga: Nikita Mirzani Ditahan, Beredar Bukti Transfer Reza Gladys dengan Nominalnya Fantastis

Hal itu dilakukannya atas permintaan asisten Nikita Mizani yaitu Ismail Marzuki atau yang biasa disapa Mail, sebagai syarat untuk menghentikan serangan sang artis di media sosial.

Berikan Uang Rp4 Miliar

Reza Gladys (instagram)

Baca Juga: KPK Tanggapi Laporan Nikita Mirzani: Segera Tindak Lanjuti Dugaan Suap Jaksa dan Hakim

Reza Gladys mengaku merasa terancam oleh pesan-pesan yang dikirimkan Mail via WhatsApp, yang memperingatkan kariernya sebagai dokter bisa hancur jika tidak segera mengambil tindakan.

Tak hanya itu, Reza Gladys juga menyebutkan bahwa Mail sempat menyarankan solusi untuk “meredam” Nikita Mirzani dengan uang. Ia diminta menyediakan Rp5 miliar.

"Ya sumpel lah mulutnya Nikita pakai uang," kata Reza Gladys menirukan ucapan Mail kala itu.

Karena merasa tertekan kariernya akan hancur, Reza Gladys mengaku melakukan negosiasi hingga akhirnya disepakati nilai sebesar Rp4 miliar.

Uang itu kemudian diberikan dalam dua tahap. Tahap pertama, sebesar Rp2 miliar, ditransfer ke rekening perusahaan bernama PT Bumi Parama Wisesa.

Sementara tahap kedua diserahkan secara tunai di pusat perbelanjaan One Belpark, Jakarta Selatan.

Demi Nama Baik Perusahaan

Ditemui usai sidang, suami Reza Gladys yakni Attaubah Mufid mengaku memberikan uang senilai Rp4 miliar demi menjaga nama baik perusahaan skincare-nya yang sudah dibangunnya dari nol.

"Membangun image itu susah loh. Kita itu sebagai dokter, sebagai praktisi, kita membangun baik-baik, dihancurkan seketika, diserang pribadinya. Memang itu bukan tertekan?" kata Attaubah Mufid.

"Terus kita dimintain uang, harus cepat hari itu juga transfer. Memang itu bukan tertekan? Itu tertekan loh," sambungnya lagi.

"Karena nggak mau nama baik kita hancur. Bayangin saya punya 600 karyawan yang bersandar hidupnya di kita berdua. Kalau kita misal kena hancur, mau gimana?" pungkasnya. (Raka)