Internasional

17 Warga Afsel Ditipu, Diiming-iming Pekerjaan Malah Dijadikan Tentara Bayaran Rusia

23 Desember 2025 | 06:07 WIB
17 Warga Afsel Ditipu, Diiming-iming Pekerjaan Malah Dijadikan Tentara Bayaran Rusia
Ilustrasi [Foto: Kony Xyzx, pexels.com]

Nasib buruk dialami belasan pria asal Afrika Selatan. Mereka dijanjikan pekerjaan bagus di Rusia, sebagai pengawal VIP. Namun sebelumnya, mereka lebih dahulu akan diberi kursus atau pelatihan untuk pekerjaan tersebut. Namun yang terjadi sungguh miris, mereka justru direkrut oleh kelompok tentara bayaran untuk pasukan Rusia di Donbas.

rb-1

Sekitar 17 warga Afrika Selatan yang tertipu dan kini terjebak di medan pertempuran Rusia-Ukraina.

Ke-17 warga Afrika Selatan itu telah tertipu untuk bergabung dengan pasukan Rusia di Donbas, menurut laporan Reuters, dalam kasus yang menurut pihak berwenang sedang ditangani sebagai dugaan kejahatan terhadap negara.

Baca Juga: Trump Jengkel pada Putin, Ancam Kenaikan Tarif Tinggi untuk Minyak Rusia

rb-3

Dilansir Al Jazeera, Dubandlela, seorang ayah tiga anak asal Afrika Selatan, merasa bangga ketika putranya yang berusia 20 tahun mendaftar pada bulan Juli untuk menerima pelatihan elit sebagai pengawal VIP di Rusia.

Namun, putranya dan setidaknya 16 pria Afrika Selatan lainnya direkrut oleh kelompok tentara bayaran yang tidak disebutkan namanya dan dikirim untuk bergabung dengan pasukan Rusia di Ukraina.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa [Foto: IG  Cyril Ramaphosa]Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa [Foto: IG Cyril Ramaphosa]Dubandlela, 56 tahun, menolak untuk mengungkapkan nama lengkapnya atau nama putranya karena khawatir akan keselamatan putranya. Dia mengatakan putranya telah memberitahunya bahwa dia dan rekrutan Afrika Selatan lainnya menghabiskan sepanjang hari menggali parit dalam cuaca dingin yang membekukan.

Baca Juga: Usai Tim Kesayangan Menang, Suporter Crystal Palace Malah Nyanyikan Lagu Sindir Rusia

Juru bicara Presiden Cyril Ramaphosa, Vincent Magwenya, mengatakan kasus ini "mendapat perhatian tertinggi".

“Proses untuk membebaskan para pemuda itu tetap merupakan proses yang sangat sensitif,” katanya.

“Mereka menghadapi bahaya yang sangat besar bagi nyawa mereka, dan kami masih berdiskusi dengan berbagai pihak berwenang, baik di Rusia maupun di Ukraina, untuk melihat bagaimana kami dapat membebaskan mereka dari situasi yang mereka hadapi.”

Tag Rusia Vs Ukraina Tentara Bayaran