Rupiah Semakin Perkasa Terhadap US Dollar, IHSG Menguat Tajam
Ekonomi Bisnis

FT News – Bursa di China pada perdagangan hari ini kompak ditutup melemah, sementara sejumlah bursa di Asia lainnya masih mampu ditutup menguat.
Kinerja IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) sendiri juga terpantau mampu bertahan di zona hijau selama sesi perdagangan. IHSG ditutup menguat 0.9 % di level 7.533,99, ditopang dengan kenaikan saham di sektor perbankan, ASII, BREN dan MNCN.
Penguatan IHSG juga ditopang dengan menguatnya kinerja mata uang Rupiah yang ditutup di level 15.430 per US Dollar. Rupiah menguat sangat tajam di pekan ini terhadap mata uang US Dollar.
Baca Juga: Disokong Koalisi Gemuk KIM Plus, Siapa Lawan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta?
Padahal, US Dollar sendiri masih mampu menguat terhadap sejumlah mata uang di Asia, seperti terhadap Hongkong Dollar dan Yuan China.
Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan sulit untuk menggambarkan bagaimana kinerja Rupiah ke depan jika Bank Sentral AS semakin dengan pemangkasan bunga acuan.
“Bila pemangkasan bunga acuan dilakukan, maka potensi pemangkasan lanjutan tetap berpeluang terjadi. Selama ini pelemahan Rupiah kerap digambarkan dengan memburuknya kinerja ekonomi makro di tanah air,” ujarnya kepada FT News, Selasa (20/08/2024).
Baca Juga: Curhat ke Anggota DPR, Hakim Sindir Duit Jajan Rafathar Anak Raffi Ahmad
Namun demikian juga sebaliknya, penguatan Rupiah yang terlalu tajam juga bisa mengganggu sektor riil di tanah air. Meskipun pada umumnya penguatan Rupiah selalu lebih banyak mendatangkan manfaat yang besar bagi perekonomian termasuk sektor keuangan seperti IHSG.
Di sisi lain, harga emas juga terpantau menguat di level 2.523 US Dollar per ons troy nya atau sekitar Rp1.26 juta per gramnya.
Sementara itu pada perdagangan pagi tadi, kinerja bursa di Asia mengalami kenaikan terbatas pada perdagangan hari ini. Seiring dengan kebijakan China yang mempertahankan suku bunga pinjaman di level 3.35 persen.
Penguatan bursa di Asia dinilai tidak cukup kuat memicu kinerja IHSG untuk tetap bertahan di zona hijau selama sesi perdagangan pada hari ini.
(Foto: Ist)
Jika berkaca kepada kinerja bursa di Asia yang bergerak sideways, maka IHSG berpeluang untuk bergerak dalam rentang 7.430 hingga 7.500.
Pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, IHSG dibuka menguat di level 7.490. Penguatan IHSG juga terpengaruh dengan membaiknya kinerja mata uang Rupiah yang ditransaksikan menguat di level 15.500.
“Rupiah kian jauh meninggalkan level 16.000 dan saat ini Rupiah banyak dinaungi kabar positif seperti memburuknya US Dollar seiring dengan kian menguatnya kabar pemangkasan bunga acuan,” katanya.
Pada perdagangan hari ini pasar keuangan tidak mendapatkan sentimen fundamental seiring minimnya agenda ekonomi.
Sentimen teknikal akan lebih banyak mempengaruhi kinerja IHSG pada hari ini. Sementara sentimen fundamental akan lebih mempengaruhi kinerja positif mata uang Rupiah, dan juga akan menjadi kabar baik bagi IHSG.
Di sisi lain, harga emas dunia terpantau bergerak stabil di kisaran 2.500 US Dollar per ons troy nya. Harga emas masih tertahan di level psikologis jelang FOMC Minutes serta simposium Jackson Hole.
Rupiah masih dinaungi kabar bagus dari arah kebijakan The FED, memburuknya perang serta akumulasi atau pembelian emas yang dilakukan oleh banyak Bank Sentral.