Sebelum Airlangga Hartarto Jadi Ketua Umum, Partai Golkar Berasal dari Kalangan Militer, Siapa Saja?
Politik

FTNews - Airlangga Hartarto mulai hari ini tidak lagi menjabat sebagai ketua Umum Golkar.
Pria yang lahir di Surabaya pada 1 Oktober 1962 itu menggantikan Setya Novanto, karena terjerat perkara korupsi KTP elektronik.
Airlangga terpilih secara aklamasi dalam rapat pleno di DPP Partai Golkar pada 13 Desember 2017.
Baca Juga: MU Tumbang Dihajar Wolves di Old Trafford
Airlangga kembali memimpin Golkar setelah Munas Partai Golkar di Jakarta pada 4 Desember 2019.
Sederet Ketua Umum Golkar dari Masa ke Masa
Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno.
Baca Juga: Golkar Putar Haluan, Airin Rachmi Diany: Ade Sumardi Kena Roasting Ketum Bahlil
Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Djuhartono 1964 – 1969
Pada 20 Oktober 1964, dalam sebuah rapat gabungan dewan pimpinan pusat, Front Nasional dan 61 golongan karya sepakat untuk membentuk Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar).
Hal ini yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Partai Golongan Karya (Partai Golkar).
Kala itu, Brigadir Jenderal Djuhartono kemudian ditunjuk sebagai ketua umum pertama Golkar, yang tumbuh menjadi organisasi dominan yang mengontrol sekitar 40 juta rakyat Indonesia.
Suprapto Sukowati 1969 – 1973
Posisi Djuhartono lima kemudian diganti oleh Suprapto Sukowati. Pergantian ini dilakukan melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I. Suprapto menjabat sebagai ketua umum sejak 1969 hingga 1973.
Amir Murono 1973-1983
Kursi partai Golkar periode selanjutnya dijabat oleh Amir Murtono, melalui Musyawarah Nasional (Munas) I di Surabaya, Jawa Timur, pada September 1973.
Sudharmono 1983-1988
Sudharmono terpilih berkat dukungan Presiden Soeharto. Dalam kepemimpinannya, Golkar berhasil meningkatkan suara dari 64 persen menjadi 72 persen pada Pemilu 1987.
Wahono 1988-1993
Posisi ketua umum selanjutnya dijabat? Wahono. Ketika itu dirinya juga berhasil menduduki kursi ketua DPR pada periode yang sama.
Partai Golkar Harmoko. Foto: Antara
Harmoko 1993-1998
Harmoko merupakan ketua umum pertama Partai Golkar di luar militer. Saat dia menjabat, Golkar disebut menjadi partai paling jaya, bahkan mengalahkan Sudharmono yang berhasil menaikkan suara dalam pemilihan umum 1987.
Akbar Tandjung 1998-2004
Setelah orde baru tumbang, dirinya berhasil memimpin Golkar pada masa transisi politik.
Partai Golkar Jusuf Kalla. Foto: Antara
Jusuf Kalla 2004-2009
Jusuf Kalla berhasil membawa Golkar kembali berjaya setelah lengsernya order baru. Pada 2004, dirinya berhasil menjadi wakil presiden terpilih bersama Susilo Bambang Yudoyono.
Setya Novanto 2016-2017
Setya Novanto adalah ketua umum Golkar yang tidak menyelesaikan periode kepemimpinannya. Pada 2017 dirinya menjadi tersangka kasus korupsi KTP elektronik.
Partai Golkar Setya Novanto. Foto: Antara
Dualisme Kepemimpinan Aburizal Bakrie dan Agung Laksono 2014-2016
Ketika itu muncul dualisme dalam Partai Golkar, yakni antara Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Mereka saling mengklaim menjadi ketua umum definitif Golar yang sah.
Airlangga Hartarto 2017-2019 dan 2019-2024
Airlangga terpilih secara aklamasi dalam rapat pleno di DPP Partai Golkar pada 13 Desember 2017. Dia menggantikan Setya Novanto yang terjerat kasus korupsi.