Sejak Kapan Megawati Soekarnoputri Jadi Ketum PDIP? Jejak Karier Politik Sang Putri Proklamator
Politik
 010820253.jpeg)
Megawati Soekarnoputri resmi dikukuhkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Putri Proklamator Ir Soekarno itu kembali jabat ketum untuk periode 2025-2030.
Pengukuhan Megawati Soekarnoputri dilakukan dalam Kongres ke-6 PDIP yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Kongres PDIP hari ini diikuti oleh ketua, sekretaris, bendahara, DPD, DPC dan seluruh petinggi DPP partai.
Baca Juga: PDIP Laporkan Budi Arie Soal Fitnah Judol, Puan Maharani: Jangan Bicara Sembarangan
"Karena memang sudah terpilih di Rakernas kemarin, ini dikukuhkan saja. Forum Rakernas tidak untuk memilih ketua umum," kata Ketua Steering Comittee Kongres Ke-6 PDIP Komarudin Watubun, Jumat (1/8).
Komarudin mengungkapkan bahwa 100 persen peserta meminta agar Megawati Soekarnoputri segera dikukuhkan saat acara baru dimulai.
Sehingga sejak dimulainya Kongres ke-6 PDIP ini, prosesnya tak berlangsung lama hingga pengukuhan Megawati Soekarnoputri kembali sebagai ketum.
Baca Juga: Edy Rahmayadi-Hasan Basri Jalan Kaki Daftar Pilgub 2024 ke KPU Sumut
"Saya juga tidak tahu secepat ini, kita setting kan sampai 23.00 malam," ujar Komarudin.
Karier Politik Megawati
Anak kedua dan putri pertama Soekarno, Megawati Soekarnoputri. [Instagram]Dalam sejarah perpolitikan Indonesia, Megawati Soekarnoputri dikenal sebagai presiden perempuan pertama di Republik Indonesia.
Kiprah politik anak kedua dan putri pertama Soekarno ini dimulai pada tahun 1986. Saat itu, usianya masih 39 tahun.
Ketika itu, Adis—panggilan sayang Bung Karno kepada Megawati—menjabat Wakil Ketua PDI Jakarta Pusat. Kariernya terus meningkat sejak itu.
Setahun kemudian, Megawati Soekarnoputri terpilih menjadi anggota MPR/DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah.
Dalam Kongres Luar Biasa PDI di Surabaya tahun 1993, Mega terpilih secara aklamasi menjadi ketua umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Pemerintah Orde Baru saat itu tidak puas dengan terpilihnya Megawati Soekarnoputri menduduki pucuk kepemimpinan PDI.
Pemilik nama lengkap Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri ini diturunkan dalam Kongres PDI tahun 1996 di Medan.
Kongres memilih kembali Soerjadi sebagai Ketum PDI atas peran pemerintah saat itu.
Peristiwa Kudatuli
Pada Sabtu, 27 Juli 1996, kubu Soerjadi mengerahkan massa untuk merebut paksa kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, dari kubu Megawati Soekarnoputri yang mempertahankan kantor.
Kerusuhan massa tak terelakkan. Peristiwa berdarah itu dikenal dengan sebutan Kudatuli, atau kerusuhan dua puluh tujuh juli.
Catatan Komnas HAM, Peristiwa Kudatuli itu menyebabkan lima orang meninggal, 149 luka-luka, 136 orang ditahan dan 23 orang dihilangkan secara paksa dalam dan pasca peristiwa.
Buntut dari peristiwa itu, partai berlambang banteng yang didirikan sejak 11 Januari 1973 itu terpecah belah menjadi pro-Megawati dan pro-Soerjadi.
Kemunculan PDIP
Megawati Soekarnoputri menjadi ketum parpol terlama di Indonesia. [Dok. PDIP]Pada Oktober 1998, para pendukung Mega mengadakan Kongres Nasional di mana faksi PDI Megawati sekarang dikenal sebagai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sedianya kepemimpinan Megawati Soekarnoputri sebagai ketum PDIP berlangsung sampai tahun 2003.
Namun pada tahun 2000, PDIP menggelar Kongres I di Semarang, Jawa Tengah, untuk kembali mengukuhkan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum. Masa jabatannya juga diperbarui dari 2000 hingga 2005.
Setelahnya sosok Megawati Soekarnoputri tak tergantikan di pucuk pimpinan partai berlambang banteng moncong putih itu pada Kongres II (2005-2010), Kongres III (2010-2015), Kongres IV (2015-2020), Kongres V (2019-2024), dan Kongres VI (2025-2030).
Pengukuhan hari ini sekaligus membuat Megawati Soekarnoputri yang lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947, menjadi ketua umum partai politik terlama di Indonesia.