Sempat Terpuruk, Edwin Soeryadjaya Bangkit Jadi ‘Raja Batubara’ Indonesia

FTNews – Konglomerat Edwin Soeryadjaya juga masuk dalam sosok 9 naga Indonesia. Lahir dengan nama Tjia Han Poen pada tanggal 17 Juli 1949. Ia merupakan anak dari seorang pengusaha dan pendiri PT Astra International, William Soeryadjaya.

Sama seperti ayahnya, Edwin menempuh pendidikan tingginya di University of Southern California (USC) di bidang bisnis. Ia lulus pada tahun 1974 dengan gelar Bachelor of Business Administration.

Sejak kecil, Edwin sudah melihat usaha ayahnya dalam membangun perusahaan Astra. Edwin juga belajar bagaimana William membangun PT Astra International. Mengikuti jejak ayahnya, Edwin ikut masuk menjadi bagian PT Astra International. 

Setelah restrukturisasi keuangan pada tahun 1988, Edwin mengalami perkembangan pesat dalam karirnya. Selain itu, ia berhasil mengantarkan Astra masuk ke dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun 1990 dan menjadi IPO terbesar pada saat itu.

Lika-liku Edwin di Dunia Bisnis

Edwin Soeryadjaya (kiri) bersama dengan Sandiaga Uno (kanan). Foto: instagram/sandiuno

Pada awalnya, ia dan karirnya dapat berkembang sangat pesat. Namun, sebuah krisis pun menimpa yang mengakibatkan kemerosotan harta keluarganya yang sangat besar.

Kakak dari Edwin, Edward Soeryadjaya, yang kala itu sedang memimpin Bank Summa, harus mengalami krisis. Kondisi krisis ini membuat William harus menjual lebih dari 70 persen saham Astra agar bank tersebut tetap dapat hidup pada tahun 1992.

Penjualan saham tersebut menyebabkan keluarganya mengalami kemerosotan. Pada kala itu, Edwin yang menjabat sebagai Vice President Astra, harus mengundurkan diri dari posisi tersebut pada tahun 1993.

Termotivasi untuk mengembalikan kekayaan keluarganya, Edwin bekerja sama dengan Sandiaga Uno yang kini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di periode 2019-2024.

Bersama Sandiaga, ia mendirikan Saratoga Capital. Perusahaan ini adalah sebuah perusahaan investasi yang kemudian berubah nama menjadi Saratoga Investama Sedaya pada tahun 1997.

BACA JUGA:   Masalah Penerbangan Haji, Kemenag: Manajemen Garuda Gagal

Hingga saat ini, Edwin menduduki posisi Presiden Komisaris dan putranya bekerja sebagai Presiden Direktur perusahaan ini. Melalui Saratoga Capital, ia menjadi ‘Raja Batubara’ setelah membeli saham mayoritas perusahaan tambang Adaro Energy.

Selain itu, bersama Sandiaga Uno, ia membeli menara seluler Tower Bersama Infrastructure dan Mandala Airlines di tahun 2011. Edwin saat ini memimpin PT Adaro Energy Tbk., PT Tower Bersama Infrastructure Tbk., PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk.

Tahun 2023, majalah Forbes mencatat kekayaan Edwin mencapai $1,2 miliar dan masuk ke dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia.

Artikel Terkait

Digulingkan Karena Timses Ganjar, Arsjad Rasjid: Tidak Relevan

FT News – Arsjad Rasjid menjawab isu mengenai dirinya...

Mengenal Anindya Bakrie, Ketua Kadin Melalui Munaslub

FT News – Pengusaha Anindya Bakrie akhirnya diumumkan menjadi...

Menko Marves Kunjungi TSTH2 di Pollung, Cek Ribuan Bibit Tanaman Herbal

FT News - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,...