Seorang Polisi Meninggal Saat Amankan Pesta Rakyat Anak Dedi Mulyadi di Garut: Begini Kronologisnya!
Jawa Barat

Pesta Rakyat pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dan Maula Akbar yang merupakan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) berujung maut.
Tiga orang tewas atas insiden ricuhnya acara pesta rakyat yang dihadiri ribuan warga itu.
Salah satu korban yang meninggal merupakan aparat kepolisian yang bertugas mengamankan lokasi.
Baca Juga: Video Perdebatannya Viral, Dedi Mulyadi Puji Aura Cinta Sosok yang Pintar dan Berani
Hal itu disampaikan langsung Kapolsek Garut Kota AKP Zainuri.
Dirinya menjelaskan bahwa ada personil Polres Garut meninggal dunia saat sedang melaksanakan perintah pengamanan Pesta Rakyat pada acara pernikahan Wakil Bupati Garut dan anak Gubernur Jabar.
Menikahnya dua tokoh penting di Jawa Barat itu menjadi sorotan penduduk setempat.
Baca Juga: Sosok Sri Setyawati, Ibunda Maula Akbar yang Sempat Dirahasiakan Dedi Mulyadi
“Innalillahi Wainalillahi telah berpulang ke Rammatullah Bripka Cecep Saeful Bahri S.H pada saat melaksanakan Pengamanan Pesta Rakyat pada acara Syukuran pernikahan Wakil Bupati Garut,” dikutip dari siaran resmi, Jumat (18/7/2025).
Berikut Kronoligis Polisi Meninggal di Pesta Rakyat
Kapolsek Garut Kota AKP Zainuri. [Instagram]
1. Bripka Cecep melaksanakan tugas jaga pengamanan di pintu barat Area Pendopo. Lalu mengatur antrian masyarakat yang berdatangan
2. Kemudian almarhum Cecep mengalami pingsan atau tidak sadarkan diri
3. Saat Bripka Cecep pingsan, dia langsung dilarikan ke Rumah Sakit TNI Guntur
4. Setibanya di RS, Bripka Cecep sempat mendapat perawatan dan tidak lama kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Ada Tiga orang meninggal dunia dalam kericuhan yang terjadi saat acara hiburan rakyat dalam rangka pernikahan anak Gubernur Jawa Barat dan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina.
Insiden berlangsung di Lapangan Oto Iskandar Dinata, Kecamatan Garut Kota, Jumat (18/7/2025) siang, sekira pukul 13.00 WIB.
Dipadati Ribuan Warga Sejak Pagi
Ribuan warga padati peta rakyat anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi di Garut. [Instagram]
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, ribuan warga telah memadati lokasi sejak pagi hari.
Namun kepadatan mencapai puncaknya usai salat Jumat.
Tidak adanya sistem pengaturan massa menyebabkan terjadinya desak-desakan yang menyebabkan belasan orang pingsan dan tiga korban jiwa.
Salah seorang pedagang setempat, Nelis, menyebutkan, dia telah melihat tanda-tanda kepadatan sejak pagi.
"Dari jam sembilan sudah ramai, tapi makin padat siang hari. Banyak yang pingsan karena sesak," kata Nelis, Jumat (18/7/2025).
Menurut Nelis, beberapa ambulans hilir mudik mengangkut warga yang jatuh pingsan.
Dia bahkan membantu mengangkat salah satu korban, seorang anak kecil yang ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri di tengah kerumunan.