Seragam Satpam, Niat Baik yang Salah Arti, Kini Berganti
Forumterkininews.id, Jakarta - Polisi Republik Indonesia (Polri) mengganti seragam Satuan Pengamanan (Satpam) yang ada di seluruh Indonesia. Kebijakan ini lahir setelah banyaknya kritikan terkait seragam Satpam yang hampir menyerupai petugas kepolisian.
Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Hendro Pandowo sempat mengatakan, untuk meminimalisir aksi kejahatan, petugas kepolisian harus disebar sebanyak mungkin. Dengan banyaknya anggota, para pelaku kejahatan akan berfikir dua kali untuk melakukan niat buruknya tersebut.
Hal ini juga sejalan dengan cita-cita awal pembentukan satpam. Dikutip dari Antara, satpam dibentuk pada 30 Desember 1980 oleh Jenderal Polisi Awaloedin Djamin. Pembentukan satpam dikukuhkan melalui surat kepolisian SKEP/126/XII/1980.
Baca Juga: Tidak Bawa Putri Candrawathi Visum jadi Penyesalan Ferdy Sambo
Satpam dibentuk karena situasi keamanan pada saat itu, serta kurangnya jumlah anggota kepolisian berbanding jumlah penduduk. Sejak dibentuk, Jenderal Polisi Awaloedin Djamin juga turut mempertimbangkan ihwal seragam satpam.
Hingga kini, kenyatannya, jumlah personel kepolisian tidak sebanding dengan banyaknya masyarakat. Terbaru perbandingan personel kepolisian yakni 1:200.000. Tentunya hal ini menyulitkan petugas kepolisian untuk terus berada di sekitar masyarkat.
Berangkat dari hal ini, mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat ini sempat melempar ide agar para Satpam mengenakan seragam yang mirip dengan seragan polisi. Tujuannya untuk mengurangi tindak kriminalitas.
Baca Juga: Waspada Para Pengguna Jasa Joki! 3 "Penyakit" Ini akan Menghampiri
Tidak berjalan lama, hal ini menuai kritikan dari masyarkat melalui media sosial. Antara bingung dan takut dengan penampilan satpam yang menyerupai anggota polisi. Masyarakat menyampaikan kebingungannya tersebut melalui media sosial.  Atas kebingungan ini, Polri mengambil Inisiatif untuk kembali mengganti warga seragam Satpam yakni berwarna krem.
Meski belum resmi, namun warna seragam satpam sudah beredar luas di dunia maya. Ironisnya, seragam satpan kali ini disamakan dengan seragam polisi India.
Pandangan Kriminolog
Kriminolog Universitas Assyafiiyah, Masriadi Pasaribu mengatakan, sebenarnya tidak penting apa warna seragam satpam. Yang penting adalah niat awal untuk mengurangi angka kejahatan yang terjadi. Terutama di kota besar Indonesia.
Jika memang warna seragam satpam menyerupai seragam polisi dan hal tersebut terbukti bisa menurunkan tindak kriminalitas, harusnya hal tersebut diteruskan. Dengan kata lain, satpam merupakan perpanjangan pihak kepolisian.
Terkiat warga seragam yang menyerupai polisi, menurut Masri, jika masyarakat tidak melakukan kejahatan, tentu tidak perlu takut. Yang pasti satpam melakukan tugas yang di embannya. Apalagi hingga saat ini tidak ada satpam yang menyalahgunakan seragam yang mirip polisi.
“Memang esensi Satpam adalah perpanjangan dari petugas kepolisian yang terus berupaya menciptakan ketertiban di masyarakat," ujarnya.
Kemudian, jika saat ini seragam sudah berganti warna, dan warganet mengejek serta mencemooh, apakah, pihak kepolisian akan kembali mengganti warga seragam satpam. Hal ini harusnya menjadi pertimbangan matang sebelum mengeluarkan menjadi kebijakan.
Sementara itu M Nur, salah seorang satpam Gedung perkantoran di Jakarta Selatan menyambut baik perihal pergantian seragam. Sebab menurutnya, dengan seragam yang hampir menyerupai seragam polisi, kekhawatiran soal keamanan dirinya juga meningkat. Apalagi ada beberapa kejadian anggota kepolisian menjadi korban kekerasan yang berujung kematian.
“Kalo polisi punya pistol, bisa membela diri ketika dianiaya. Nah kalo satpam bagaimana? Itu makanya saya setuju seragam satpam diganti,†ujarnya singkat.