Sering Kesemutan? Jangan Sepelekan! Bisa Jadi Gejala Penyakit Ini
Kesehatan

Kesemutan atau dalam istilah medis disebut parestesia adalah kondisi yang ditandai dengan rasa kebas atau mati rasa, disertai sensasi seperti tertusuk jarum.
Meski sering dianggap ringan dan sementara, kesemutan yang terjadi berulang atau berlangsung lama bisa menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan yang serius.
Umumnya, kesemutan terjadi di bagian tubuh seperti tangan dan kaki selama beberapa saat sebelum kemudian menghilang.
Baca Juga: Bisa Cegah Dehidrasi, 10 Buah Ini Cocok Dikonsumsi di Musim Panas
Dalam beberapa kasus, kesemutan juga dapat menyebabkan bagian tubuh yang terdampak menjadi lemah, kaku, bahkan menyulitkan penderitanya untuk berjalan atau melakukan aktivitas sehari-hari.
Kesemutan SementaraIlustrasi kesemutan di tangan. (Freepik)Kesemutan yang bersifat sementara biasanya disebabkan oleh tekanan pada saraf atau aliran darah yang terhambat dalam waktu tertentu.
Contohnya seperti duduk bersila terlalu lama, memakai sepatu yang sempit, atau tidur dengan posisi kepala menindih lengan.
Baca Juga: Olahraga untuk Penderita Skoliosis, Diidap Putri Patricia hingga Susah Angkat Kaki
Dalam kondisi seperti ini, kesemutan akan hilang dengan sendirinya setelah tekanan dihilangkan dan aliran darah kembali normal.
Selain itu, kondisi medis tertentu seperti sindrom Raynaud juga dapat menyebabkan kesemutan sementara. Sindrom ini memengaruhi aliran darah ke ujung-ujung jari tangan dan kaki, terutama saat udara dingin atau stres.
Kesemutan Berkepanjangan
Ilustrasi gangguan ginjal.
Kesemutan yang terjadi terus-menerus atau berulang bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan kronis.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kesemutan berkepanjangan antara lain diabetes, gangguan ginjal, stroke, neuropati, tumor otak, radang sendi, kanker tulang belakang, multiple sclerosis, dan carpal tunnel syndrome.
Selain penyakit, efek samping dari obat-obatan tertentu seperti kemoterapi, antibiotik, dan imunoterapi juga dapat memicu kesemutan.
Konsumsi alkohol berlebihan juga dapat merusak saraf dan menyebabkan gejala serupa.
Kekurangan Vitamin Bisa Picu Kesemutan
Ilustrasi vitamin B. (Freepik)
Kesemutan juga bisa terjadi akibat tubuh kekurangan vitamin neurotropik, yaitu vitamin B1, B6, dan B12.
Vitamin-vitamin ini berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem saraf. Karena tubuh tidak dapat memproduksi vitamin tersebut sendiri, maka diperlukan asupan dari makanan atau suplemen.
Namun, sebelum mengonsumsi suplemen vitamin, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui dosis yang tepat dan sesuai kebutuhan tubuh.
Kapan Harus ke Dokter?
Konsultasi dengan dokter. (Pexels/Pixabay)
Kesemutan memang bisa bersifat ringan dan sementara, namun jika terjadi terus-menerus, jangan anggap remeh.
Waspadai gejalanya, kenali penyebabnya, dan lakukan pemeriksaan medis bila perlu untuk menjaga kesehatan saraf dan tubuh secara keseluruhan.
Jika kamu sering mengalami kesemutan tanpa sebab yang jelas, apalagi disertai dengan gejala lain seperti kelemahan otot, kehilangan keseimbangan, atau nyeri yang tak kunjung hilang, segera periksakan diri ke dokter.
Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan penyebabnya dan menentukan penanganan yang sesuai.