Setahun Genosida, BSI Maslahat Tetap Bersama Palestina

BSI Maslahat terus berupaya untuk membersamai Palestina selama setahun genosida yang menimpa mereka. BSI Maslahat bersama dengan mitra penyalur bantuan Al-Khair Foundation (AKF) telah menyalurkan bantuan kemanusiaan sebanyak 6 tahap untuk rakyat Palestina dengan total bantuan dalam periode November 2023 sampai September 2024 senilai Rp15,6 miliar.

Serangan yang dilakukan pasukan Israel telah menewaskan hampir 41.870 jiwa yang sebagian besarnya adalah wanita dan anak-anak. Sebanyak 97.100 luka-luka dan lebih dari sepuluh ribu orang dilaporkan hilang di bawah reruntuhan.

Anak-anak di Palestina yang menerima bantuan dari BSI Maslahat. (Foto: Ist)

Setahun berlalu sudah, penyerbuan Israel yang mengakibatkan genosida Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem merupakan hal yang paling destruktif di abad ke-21.

Baca Juga: 4 Poin Pernyataan Menlu RI Soal Gencatan Senjata di Gaza: Israel Kejam, Dukung Palestina Merdeka

BSI Maslahat mengirimkan bantuan kemanusiaan yang terkumpul dari para donatur, baik itu pegawai dan juga nasabah BSI dan merupakan amanah yang harus kami sampaikan kepada rakyat Palestina.

Pada penyaluran tahap 1 pada 11 November 2023, bantuan disalurkan senilai Rp1 miliar dalam bentuk 1.500 makanan siap saji, paket makanan hangat dan selimut untuk rakyat Palestina. Total penerima manfaat pada bantuan tahap 1 sebanyak 13.234 orang.

Penyaluran tahap 2 pada 28 November 2023 melalui BAZNAS RI dengan jumlah penyaluran bantuannya senilai Rp1,32 miliar yang disalurkan dalam bentuk hygiene kit, perlengkapan musim dingin, makanan, kruk lengan, perlengkapan medis, selimut, air mineral, pakaian, sleeping bag dan container box.

Baca Juga: Yahya Sinwar Tewas, Netanyahu: Ini Bukan Akhir Perang Gaza

Penyaluran tahap 3 pada 8 Januari 2024 yang dikirimkan melalui AKF, bantuan diberikan senilai Rp2,1 miliar dengan total 1,06 juta penerima manfaat untuk rakyat Palestina. Bantuan disalurkan berupa bantuan untuk musim dingin, makanan siap saji dan makanan hangat.

Penyaluran tahap 4 pada 18 Maret 2024, jumlah bantuan yang disalurkan adalah sebesar Rp4,3 miliar. Bantuan akan disalurkan dalam bentuk paket sembako dan tepung gandum, paket makanan hangat Gaza Utara dan Gaza Selatan, parsel makanan, paket Iftar, paket hygiene dan penyediaan toilet umum.

Anak-anak di Jalur Gaza yang mendapatkan bantuan dari BSI Maslahat. (Foto: Ist)



Penyaluran tahap 5 pada 28 September 2024 bertepatan dengan momentum Qurban. Total bantuan yang diberikan senilai Rp3,61 miliar yang disalurkan dalam bentuk daging potong dari 202 ekor sapi yang penyembelihannya dilakukan di Afrika Selatan.

Kemudian akan dikemas menjadi daging dalam kemasan (daging kaleng) sebanyak 55.150 kaleng dengan total penerimaan manfaat sebanyak 11.030 keluarga.

Penyaluran bantuan tahap 6 pada 29 September 2024, bantuan disalurkan sebanyak Rp2,12 miliar. Bantuan penyaluran tahap 6 ini berupa, paket sembako, paket makan, paket biaya berobat, paket air bersih, paket layanan mobil klinik, dan juga paket uang tunai.

Bantuan tahap 6 ini dibagi dua skema, pertama yaitu bantuan langsung kepada pengungsi Palestina yang berada di Yordania. Bantuan ini disampaikan langsung oleh tim ekspedisi Kemanusiaan BSI Maslahat dan juga donatur prioritas BSI Maslahat. Kedua adalah bantuan melalui mitra penyalur yang ditunjuk BSI Maslahat yaitu Al-Khair Foundation untuk warga Gaza Palestina.

365 hari sudah terjadi menimpa rakyat Palestina terutama wilayah Gaza yang mengakibatkan krisis kemanusiaan serius. Sandang, pangan dan papan menjadi hal yang langka bagi mereka. Selain itu isu keamanan dan akses penyaluran bantuan ke Palestina yang sulit menjadi tantangan tersendiri.

Muhammad Sobirin, Direktur Education & Empowerment BSI Maslahat mengatakan pada penyaluran tahap 6 ini adalah sejarah baru bagi BSI Maslahat. Menjelang peringatan satu tahun tragedi 7 Oktober.

“Kami hadir untuk meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Palestina,” katanya.

Sementara itu, Direktur Al-Khair Indonesia, Rizqi Dwi Putra menyampaikan penyaluran ini merupakan jumlah yang sangat besar dan menjadi amanah yang berat. “Karena kondisi lapangan untuk penyaluran tidak mudah,” ucapnya.