Setulus Hati Berprofesi Cerminkan Nilai Juang Pahlawan

Forumterkininews.id, Jakarta – Di zaman modern, banyak profesi warga lakoni. Seiring perkembangan teknologi, ojek pun bertransformasi menjadi ojek online (ojol).

Sejumlah platform aplikasi ojol pun lahir. Pengemudi yang berprofesi ojol pun semakin masif. Lapangan kerja baru di tengah keras dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan.

Namun kerap kali, keberadaan ojol masih sering kali diremehkan. Padahal pekerjaannya sangat membantu banyak orang. Sejak sekitaran tahun 2010-an hingga saat ini, keberadaan ojek online telah meramaikan setiap sudut jalanan.

Mereka selalu ada di mana-mana. Tak kenal waktu pagi, siang, dan malam mereka tetap ada. Membantu banyak orang untuk mengantarkan ke tempat tujuan di berbagai kondisi cuaca sekalipun.

Kerap kali komunitas ojol pun sangat solid di jalanan. Mereka ringan tangan menolong korban kejahatan, kecelakaan di jalan. Solidaritas kemanusiaan inilah yang membuat mereka solid dan kompak.

Bagi Suherman, seorang driver ojek online, pekerjaannya sangat berharga meskipun sering terlihat biasa saja dan sering diremehkan. Ia mendedikasikan dirinya untuk menolong masyarakat.

“Setiap kerjaan pasti ada pahit manisnya kita lalui. Kita hujan, kehujanan. Panas, kepanasan. Tapi demi tetap bertahan hidup buat keluarga juga membantu orang-orang yang membutuhkan jasa kita,” katanya kepada Forumterkininews, baru-baru ini.

Tak sampai situ, Suherman menjelaskan tentang kebesaran hatinya dan teman-teman driver ojek onlinenya yang senang membantu banyak orang.

“Kita kan hidup di dunia berdampingan sama manusia lainnya. Bersikap baik dan menolong sesama satu satunya cara agar hidup kita bisa tenang. Mungkin gak semua sikap baik kita dibalas sama sikap baik dari orang lain, tapi saya percaya rejeki saya dateng dari tempat-tempat yang baik, gitu sih neng,” tutup Suherman.

BACA JUGA:   Kelompok Kesenian Barongsai Mulai Ramai Pesanan Jelang Imlek
Sosiolog Unair Tuti Budirahayu. Foto: Istimewa

Orang Berpahala

Sosiolog Universitas Airlangga Surabaya Tuti Budirahayu berpandangan, pahlawan itu memiliki makna sebagai orang yang berjuang dengan keberanian dalam membela kebenaran. Akar kata pahlawan, adalah pahala dan akhiran wan, yang artinya orang yang melakukan perbuatan baik sehingga (mendapat) atau berpahala.

Namun dalam konteks nasional, pahlawan itu adalah orang yang berjasa kepada negara dan bangsa, dengan keberanian, kerja keras, pikiran dan tenaganya. Di mana dengan jasanya itu ia kita kenang dan teladani sepanjang masa.

“Jika para pengemudi ojol adalah orang-orang yang berjuang demi keluarganya. Membantu mengantar orang-orang yang membutuhkan jasanya, mereka juga mencari nafkah dengan cara halal meskipun harus menemui berbagai rintangan maka bisa dikatakan pengemudi ojol adalah pahlawan tanpa tanda jasa,” tutur Tuti kepada Forumterkininews, Sabtu (11/11).

Terkait dengan pengertian pahlawan masa kini, Tuti menyebut mereka adalah orang-orang yang bersedia membela kebenaran, berjuang untuk keadilan, membantu orang-orang yang lemah/tidak berdaya.

Lalu menolong orang-orang yang mengalami kesulitan, termasuk membantu korban kecelakaan, kebakaran, kejahatan, dapat disebut sebagai pahlawan masyarakat masa kini. Ojol pun bisa dimaknai itu.

Artikel Terkait