Sheila Marcia Hapus Tato Salib dan Rosario, Ada Apa?
Ia mengaku membuat tato saat berada dalam kondisi mental yang kurang stabil dan tujuan yang tidak jelas.
"Intinya kalian bikin tato itu tujuannya apa. Karena di saat aku bikin tato, tujuan aku tuh sepertinya tidak pernah benar. Dan pada di saat aku di state mental yang juga tidak benar," jelasnya.
Bagi Sheila, tato-tato lama itu kini hanya menjadi pengingat akan masa-masa sulit dalam hidupnya.
"Jadi buat aku, ini semua adalah kenangan pahit," tambahnya.
Menanggapi kekecewaan beberapa warganet, Sheila menegaskan bahwa keimanan seseorang tidak ditentukan oleh tato di tubuh. Tapi oleh hubungan pribadi dengan Tuhan.
"Jadi please guys, bukan karena 'Oh itu Rosario, tato salib kok dihapus' gitu, enggak. Menurut aku yang terpenting adalah hubungan atau relation kita langsung sama Tuhan Yesus itu sendiri," tegas Sheila Marcia.
Mantap pada Keputusan
Sheila berharap dapat menyelesaikan proses penghapusan tato sepenuhnya, meski biayanya besar dan prosesnya berlangsung lama.
Ia menyadari kulitnya mungkin tidak akan kembali mulus seperti semula, tetapi ia tetap mantap pada keputusannya.
"Mudah-mudahan Tuhan izinkan menyanggupi biaya, menyanggupi kesanggupan aku. Walaupun itu kayak bertahun-tahun pun aku harus hapus dan mungkin tidak semulus sebelumnya, it's okay. Itu memang udah pilihan hatiku," pungkas Sheila Marcia yang juga berprofesi sebagai disc jockey (DJ).