Siapa Dedy Mandarsyah Pejabat PU yang akan Diperiksa KPK, Ini Profil dan Sosoknya
Nasional

Dedy Mandarsyah menjadi perbincangan khalayak ramai usai anaknya Lady Aurellia Pramesti yang terlibat tindakan kekerasan terhadap dokter koas Universitas Sriwjaya.
Akibat penganiayaan yang menghebohkan publik ini, sosok Dedy Mandarsyah yang merupakan ayah Lady Aurellia Pramesti, turut jadi sorotan karena Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya yang dirasa janggal.
Berdasarkan penelusuran FT News, Dedy diketahui memegang jabtaan penting di Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR sejak 2016. Saat itu, total harta kekayaannya tembus Rp3,6 miliar.
Baca Juga: KPK Cegah Dito Mahendra Bepergian ke Luar Negeri
Di tahun yang sama, tepatnya di bulan Desember, kekayaannya melejit hingga Rp4,8 miliar. Disusul 2018 dengan jabatan sama sebagai Kepala Satuan, kekayaan Dedy melonjak hingga Rp6,2 miliar.
Terakhir, Dedy Mandarsyah menjabat sebagai Kepala Balai di Kementerian PUPR. Aset hartanya melonjak naik Rp9,4 miliar lebih.
Atas adanya temuan harta kekayaan ayah Lady yang dirasa anomali ini, KPK tengah menjadwalkan untuk memanggil Dedy Mandarsyah.
Baca Juga: KPK Telusuri Aset Eks Pejabat Pajak Angin Prayitno Tersangka Pencucian Uang
Khalayak pun menyamakan Dedy Mandarsyah dengan kasus Mario Dandy, pegawai Dirjen Pajak Kementerian Keuangan yang anaknya terlibat kekerasan dan berujung penangkapan ayahnya oleh KPK karena korupsi.
Publik pun menyebut kalau kasus Dedy Mandarsyah ini sebagai kasus Mario Dandy jilid II. Lantas seperti apa profil dan sosok Dedy Mandarsyah yang akan dipanggil KPK, ini ulasannya.
Profil Dedy Mandarsyah
Dedy Mandarsyah adalah seorang pejabat tinggi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Indonesia.
Saat ini menjabat sebagai Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat. Ia mulai menjabat posisi ini sejak Oktober 2024, menggantikan Handiyana.
Sebelumnya, Dedy memiliki pengalaman panjang dalam berbagai posisi penting di kementerian, termasuk sebagai Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Riau dari 2016 hingga 2019 dan kemudian di Sumatera Selatan hingga Desember 2022.
Karier Dedy Mandarsyah
- Jabatan Terakhir: Kepala BPJN Kalimantan Barat (sejak Oktober 2024)
- Jabatan Sebelumnya:
- Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Riau (2016–2019)
- Pejabat Pembuat Komite di Sumatera Selatan (2019–2022)
Dedy dikenal memiliki latar belakang yang kuat dalam pengelolaan infrastruktur dan pembangunan jalan di Indonesia, berkontribusi pada berbagai proyek penting di wilayah yang ia pimpin.
Kontroversi Terkait Kasus Penganiayaan
Dedy Mandarsyah menjadi sorotan publik setelah namanya dikaitkan dengan kasus penganiayaan yang melibatkan anaknya, Lady Aurellia Pramesti, seorang mahasiswa koas di Universitas Sriwijaya (Unsri).
Kasus ini bermula dari konflik terkait jadwal piket jaga malam saat libur Natal dan Tahun Baru 2025. Insiden tersebut terjadi ketika ketua koas Unsri, Muhammad Luthfi Hadhyan, dipukul oleh sopir ibunda Lady setelah adanya ketegangan mengenai jadwal jaga.
Kasus ini viral di media sosial dan telah dilaporkan ke pihak berwenang untuk penyelidikan lebih lanjut.
Dedy Mandarsyah sebagai ayah dari pelaku yang terlibat dalam insiden ini menghadapi perhatian publik yang besar terkait profesionalisme dan integritasnya sebagai pejabat pemerintah.
Saat ini, proses hukum terhadap pelaku penganiayaan sedang berlangsung, dan publik terus memantau perkembangan kasus tersebut.