Siklon Tropis Anggrek, Picu Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi 4 Meter
Nasional

FTNews - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center mengindentifikasi pembentukan 1 siklon tropis. Waspadai kondisi ini akan memicu hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia.
Bibit siklon tropis itu muncul di sekitar Samudera Hindia sebelah barat daya Bengkulu. Lalu ada pula 1 bibit siklon di sekitar utara Australia.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, siklon tropis Anggrek tumbuh di area tanggung jawab TCWC Jakarta. Tepatnya 16 Januari 2024 pukul 01.00 WIB.
Baca Juga: Status Tersangkanya Janggal, Siskaeee Layangkan Gugatan Praperadilan
"Sehingga sesuai peraturan internasional yang berlaku, maka siklon tropis tersebut TCWC Jakarta yang memberikan namanya," kata Guswanto, di Jakarta, Selasa (16/1).
BMKG memperkirakan siklon tropis Anggrek akan meningkat 24 jam ke depan dan bergerak ke arah tenggara.
Selain berdampak ke kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia, waspada juga gelombang tinggi di sejumlah perairan.
Baca Juga: KPK: Harta RAT Tidak Sesuai dengan Profil Kekayaannya
Potensi hujan lebat pada 16 hingga 22 Januari 2024 akan terjadi di 30 provinsi di Indonesia. Merata di Pulau Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua.
Untuk tinggi gelombang 1,25-2,5 meter akan terjadi di Samudera Hindia selatan Kupang, Pulau Rote, Laut Flores, Laut Banda bagian utara. Kemudian di Perairan Utara Kepulauan Kai-Aru, Perairan Amamapere-Agats, Perairan Yos Sudarso.
Sementara itu tinggi gelombang 2,5-4 meter waspadai terjadi di Laut Banda bagian selatan, Perairan Kepulauan Sermata hingga Tanimbar. Lalu Perairan selatan Kepulauan Kai-Aru dan Laut Arafuru.
"Hindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak. Hindari pula daerah rentan bencana seperti lembah, sungai, lereng rawan longsor. Pohon yang mudah tumbang, tepi pantai dan lainnya," paparnya.
Dari potensi hujan lebat itu, waspadai dampak banjir, longsor, banjir pesisir terutama di daerah rentan.
BMKG juga mengingatkan koordinasi dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.