Singapore Airlines Turbulensi, Kemlu Pastikan Tak Ada Korban WNI

FTNews- Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan tak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tragedi turbulensi maut pesawat Singapore Airlines yang menewaskan satu orang.

Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha, menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan KBRI Bangkok. Yang mana pesawat tersebut mendarat darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok pada Selasa (21/5).

“KBRI Bangkok telah berkoordinasi dengan otoritas setempat. Tdak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden turbulensi pesawat Singapore Airlines,” ujar Judha dalam keterangannya, Rabu (22/5).

(Singapore Airlines)

Dalam keterangan Singapore Airlines di akun media sosialnya selain menewaskan satu orang, puluhan orang di dalam pesawat Boeing 777-300ER tersebut juga luka-luka.

Adapun penumpang meninggal adalah seorang berkewarganegaraan Inggris berusia 73 tahun. Dan teridentifikasi bernama Geoff Kitchen. Dugaan sementara ia meninggal karena serangan jantung.

CEO Minta Maaf

Sebagai informasi, CEO Singapore Airlines Goh Choon Phong, juga telah menyampaikan permintaan maaf ke publik pada Rabu (22/5), usai tragedi turbulensi maut dalam penerbangan SQ321 dari London ke Singapura.

Melansir NDTV, dalam sebuah pesan video, Phong mengatakan pihaknya sangat menyesal atas peristiwa tersebut yang menewaskan satu penumpang.

“Atas nama Singapore Airlines, saya ingin menyampaikan belasungkawa terdalam saya. Kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari almarhum. Kami sangat menyesal atas pengalaman traumatis yang semua orang di pesawat SQ321 alami,” ujar Phong.

(CEO Singapore Airlines Goh Choon Phong/ist)

Ia menyebut Singapore Airlines berkomitmen memberikan segala dukungan dan bantuan kepada penumpang dan awak pesawat. Serta, siap bekerja sama sepenuhnya dengan otoritas terkait dalam penyelidikan.

Phong menambahkan, bahwa penerbangan bantuan yang membawa 143 penumpang dan awak SQ321, telah tiba di Singapura pagi ini.

Sebelumnya, Singapore Airlines mengatakan bahwa penerbangan yang lepas landas dari Bandara Heathrow, London pada hari Senin dan menuju ke Singapura itu mengalami turbulensi parah dalam perjalanan.

BACA JUGA:   Soal Aksi Demo Tolak RKUHP, DPR: Itu Hak Warga Negara

Pesawat tersebut jatuh ke dalam kantong udara saat awak kabin sedang menyajikan sarapan. Kejadian itu mendorong pilot untuk meminta pendaratan darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, dan mendarat pada pukul 15.45 (waktu setempat) pada hari Selasa.

 

Pesawat Boeing 777-300ER itu membawa 211 penumpang dan 18 awak.

Maskapai tersebut mengatakan bahwa turbulensi mendadak terjadi di Cekungan Irrawaddy di Myanmar sekitar 10 jam setelah penerbangan.

Foto-foto dari bagian dalam pesawat menunjukkan luka besar di panel kabin atas, masker gas, dan panel yang tergantung di langit-langit.

Jumlah korban luka berbeda-beda karena pihak maskapai mengatakan 18 orang dirawat di rumah sakit. Sementara Rumah Sakit Samitivej mengatakan pihaknya merawat 71 penumpang

Artikel Terkait