Skandal Perselingkuhan CEO JDB Entertainment: Lee Kang Hee Diduga Terlibat dengan Anggota Girl Group
Lifestyle

Lee Kang Hee, CEO JDB Entertainment sekaligus manajer dari sejumlah artis ternama seperti Kim Jun Ho dan Kim Dae Hee, tengah menjadi sorotan publik setelah dikabarkan terlibat dalam perselingkuhan dengan salah satu anggota girl group yang dirahasiakan identitasnya dan disebut sebagai ‘B’.
Dikutip dari Allkpop, Lee Kang Hee yang diketahui telah menikah dan memiliki dua anak sering terlihat bertemu secara pribadi dengan 'B'. Keduanya bahkan disebut menunjukkan sikap mesra dan beberapa kali tertangkap kamera saat Lee menjemput 'B' menggunakan mobil mewah.
Salah satu eksekutif JDB Entertainment membenarkan bahwa Lee telah mengakui adanya hubungan tersebut, dan perusahaan kini tengah mempertimbangkan tindakan disipliner.
Lee Kang Hee (Indopop)
Saat dimintai konfirmasi oleh media, Lee Kang Hee hanya menjawab singkat, “Saya tidak bisa mengatakan apa-apa saat ini.” Sementara itu, ‘B’ diketahui telah menonaktifkan akun media sosial pribadinya. Pihak JDB Entertainment pun menyatakan tengah melakukan verifikasi terhadap fakta yang beredar dan menyampaikan permintaan maaf atas kontroversi ini.
Reaksi Netizen Korea: Kecewa dan Tercengang
Kabar ini sontak menghebohkan jagat maya Korea Selatan. Banyak netizen mengungkapkan keterkejutan mereka, terlebih karena Lee Kang Hee cukup sering tampil di program televisi populer Point of Omniscient Interfere. Nama dan wajahnya dikenal publik melalui segmen yang melibatkan artis Shin Gi Ru, membuat skandal ini semakin mengundang perhatian.
Berbagai komentar muncul di komunitas online:
-
“Informasinya terlalu rinci, orang-orang bisa langsung menebak siapa dia.”
-
“Aku kira ini berita dari dunia hiburan Jepang.”
-
“Ini sangat mengejutkan.”
-
“Sepertinya bukan idol yang terkenal.”
-
“Jadi, siapa anggota girl group itu?”
-
“Apa dia sebenarnya hanya mensponsori?"
Meskipun belum ada konfirmasi resmi soal siapa sosok ‘B’, spekulasi terus bermunculan. Banyak warganet juga mengecam tindakan Lee yang dinilai tidak pantas, terutama mengingat posisinya sebagai figur publik sekaligus kepala agensi besar.