Ekonomi Bisnis

Soal Pelibatan PT, ESDM: Tak Ada Hubungannya dengan Pengelolaan Tambang atau Konsesi

23 Oktober 2025 | 16:41 WIB
Soal Pelibatan PT, ESDM: Tak Ada Hubungannya dengan Pengelolaan Tambang atau Konsesi
Ilustrasi tambang - foto pexels com

Empat perguruan tinggi (PT) memutuskan bekerja sama dengan Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) dalam kegiatan eksplorasi mineral dan batubara (minerba). Yakni, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, dan Universitas Padjadjaran (Unpad).

rb-1

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid menegaskan, kerja sama dengan empat perguruan tinggi tersebut guna mengeksplorasi potensi tambang minerba di sejumlah wilayah Indonesia yang belum optimal. Tidak berkaitan dengan pengelolaan tambang atau pemberian konsesi.

"Tidak ada hubungannya dengan pengelolaan tambang atau konsesi tambang. Ini murni kegiatan eksplorasi," tegasnya. Keterlibatan perguruan tinggi memungkinkan teknologi yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh banyak pihak. Selain itu, kampus-kampus seperti ITB, UGM, UPN, dan Unpad juga memiliki pengembangan teknologi sendiri. Inovasi dari perguruan tinggi ini diharapkan dapat memperkaya metode eksplorasi yang digunakan.

Baca Juga: Denny Sumargo Ikut Suarakan Save Raja Ampat

rb-3

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyatakan, dasar kerja sama itu karena saat ini terdapat teknologi baru untuk eksplorasi sumber daya alam yang dimiliki Badan Geologi, dan penggunaannya diharapkan bisa lebih luas. Dengan kerja sama tersebut diharap kegiatan produksi minyak, gas, batubara, dan juga hilirisasi sumber daya alam, dapat meningkat.

"Jika hanya Badan Geologi yang menjalankan kegiatan eksplorasi, maka pemanfaatan teknologi tersebut menjadi terbatas. Dan kerja sama dengan perguruan tinggi, kita berharap teknologi yang ada bisa dimanfaatkan juga oleh mereka. Selain itu, ada juga pengembangan teknologi yang dilakukan oleh kampus seperti ITB, UGM, UPN, dan Unpad yang bisa dimanfaatkan," kata Yuliot, dilansir InfoPublik.

Potensi Logam Tanah Jarang Cukup Besar

Baca Juga: Tim ESDM Selidiki Semburan Lumpur Panas di Mandailing Natal yang Semakin Meluas, Sudah 15 Titik

Pada tahap awal, kerja sama ini akan berfokus pada riset bersama antara kementerian melalui Badan Geologi dan perguruan tinggi. "Kita memiliki potensi mineral kritis dan logam tanah jarang yang cukup besar. Selama ini belum termanfaatkan secara maksimal, padahal kebutuhan industri dalam negeri dan pengembangan teknologi hilirisasi sangat besar," ujar Wamen ESDM.

15 Jalur Metalogeni

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan, di Indonesia ada 15 jalur Metalogeni, yang merupakan hasil mineralisasi logam dari proses magmatik, dengan total panjang 15.000 km dan baru setengahnya yang tereksplorasi.

"Seperti dalam tayangan yang dijelaskan pak Wamen tadi, ada 15.000 km jalur Metalogeni, 7.000 km telah dieksplorasi dan dieksploitasi secara intensif, dan 8.000 km belum dieksplorasi secara optimal, jadi masih banyak yang harus kita eksplorasi. Target kita, untuk mengeksplor semua yang sudah kita prediksi, kira-kira begitu," kata Wafid.

Kegiatan eksplorasi itu merupakan bagian dari program tahun 2025 yang akan berlangsung hingga akhir tahun, dengan anggaran sekitar Rp60 miliar dengan target mengidentifikasi potensi minerba dengan di dalamnya termasuk litium, dan juga Logam Tanah Jarang (LTJ).

"Program ini diselesaikan tahun ini. Namun, ke depan akan dievaluasi dan bila perlu jumlah kampus yang terlibat bisa ditambah," ujar Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM.

Pada tahap awal, fokus utama kerja sama ini adalah riset bersama antara Badan Geologi dan perguruan tinggi. Indonesia memiliki potensi mineral kritis dan logam tanah jarang yang sangat besar. Potensi ini belum termanfaatkan secara maksimal, padahal kebutuhan industri dan pengembangan teknologi hilirisasi sangat tinggi.

Tag ESDM Tambang EksplorasiMInerba E ESDMLibatkanPT