Soal Suporter PSIS Rusuh, Polisi Klaim Pengamanan Sesuai SOP
Daerah

Forumterkininews.id, Semarang - Polisi menyebut pengamanan pertandingan sepak bola laga PSIS vs Persis Solo di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (17/2/2023) sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Hal itu termasuk ketika terjadi rusuh suporter PSIS Semarang yang memaksa masuk stadion, sebab ingin menonton secara langsung. Kemudian personel yang diturunkan, mulai dari pengerahan personel pengendali massa (Dalmas) hingga tim anti-anarkis dari Brimob ketika ekskalasi kerusuhan makin meningkat.
"Kami sudah melakukan tiga penyekatan," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy, Sabtu (18/2/2023).
Baca Juga: Jokowi: LRT Jabodebek Diresmikan 26 Agustus 2023
Penyekatan pertama, kata dia, dilakukan di pertigaan Akademi Kepolisian (Akpol) arah masuk Jalan Semeru. Ketika itu sekira pukul 15.00 WIB, polisi melihat kerumunan kecil suporter, kemudian dilakukan imbauan agar kembali ke luar stadion, sebab pertandingan digelar tanpa penonton.
Penyekatan kedua dilakukan di depan Alfamart Telaga Bodas, arah Stadion Jatidiri, sekira 15 menit setelah penyekatan pertama.
"Kerumunan suporter makin banyak dan beringas. Mereka tak mengindahkan imbauan polisi untuk kembali, sebab pertandingan digelar tanpa penonton. Di lokasi ini, rombongan suporter terus merangsek memaksa menuju arah stadion. Mereka melempari polisi dengan batu dan botol," ucapnya.
Baca Juga: Merah Putih Raksasa di Jembatan Siak Pekanbaru, Begini Penampakannya
Penyekatan ketiga dilakukan di kawasan Stadion Jatidiri. Imbauan petugas melalui pengeras suara tak digubris massa. Termasuk sudah dilakukan negosiasi dari negosiator Polwan, dan pihak PSIS. Namun, tahapan ini tetap tak berhasil membuat massa kembali.
Selanjutnya, lanjut Iqbal, sekira 1.500 suporter saat itu terus mencoba merangsek ke dalam stadion. Mereka juga melempari polisi dengan batu hingga botol. Polisi akhirnya melontarkan gas air mata untuk membubarkan massa.
"Penggunaan gas air mata adalah opsi terakhir setelah semua penyekatan tidak mampu membendung massa," tutur Iqbal. []