Sosok Aaron Simatupang, Dokter TNI Pertaruhkan Nyawa Evakuasi Korban Musala Ambruk Ponpes Al Khoziny
 041020255.png)
Nama dokter Aaron Franklyn Soaduon Simatupang saat ini tengah jadi perhatian publik. Hal ini setelah aksi heroiknya menyelamatkan korban ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (29/9/2025) malam. Pengalaman itu tampaknya akan menjadi cerita yang tidak terlupakan dalam hidup dokter dari TNI ini.
Saat itu, dokter Aaron Simatupang tidak punya ketakutan sedikitpun merayap masuk ke celah puing reruntuhan demi menyelamatkan seorang santri Ponpes Al Khoziny bernama, Nur Ahmad.
Baca Juga: Update Operasi SAR Insiden Ponpes Al Khoziny: 108 Dievakuasi 5 Meninggal
"Pkiran saya, saya sudah siap mati sama pasien kalau bangunan itu runtuh. Karena itu sangat berbahaya. Salah gerak sedikit ambruk," ujarnya, dikutip Sabtu (4/10/2025).
Evakuasi terhadap korban dihadapkan pada dua pilihan. Pertama, menunggu beton diangkat dengan risiko Nur Ahmad semakin kehilangan banyak darah.
Baca Juga: Pesan Pilu Santri ke Ibunya Usai Mushalla Ponpes Al Khoziny Ambruk, Netizen Ikut Nangis
Atau yang kedua, yakni amputasi di lokasi. Pilihan kedua akhirnya diambil dari berbagai pertimbangan dan amputasi tim.
"Sepertinya tidak memungkinkan untuk yang opsi pertama. Risikonya adalah pasien kehilangan darah lebih banyak lagi kemudian oksigen yang ada menipis. Sehingga pasien kemungkinan bisa hipoksia yang berujung pada hal yang tidak kita inginkan," terang dr Aaron.
Amputasi di Lokasi
dr Aaron Simatupang, seragam biru. [Instagram @ortohobaya]Dokter Aaron Simatupang merayap sejauh 10 meter di ruang terbatas dengan jarak ketinggian antara reruntuhan dengan dasar pijakan hanya 50 centimeter saja.
Ia langsung menyuntikkan obat bius di bawah supervisi dokter Larona Hydravianto, Spesialis Ortopedi dan Traumatologi RSUD Notopuro Sidoarjo.
"Saya suntikkan obat bius, kalau sakit maaf ya," ujarnya ke Ahmad yang saat itu dalam posisi tengkurap kesakitan.
Berpacu dalam waktu, dr Aaron Simatupang menuntaskan amputasi di lokasi terhadap Nur Ahmad sekitar 10 menit. Ia kemudian kembali merayap keluar sambil menarik korban.
"Ya memang di dalam itu sangat terbatas ruangnya. Jadi enggak mungkin semua bisa masuk as a team tapi kita di pos masing-masing," ungkapnya.
Setelah berhasil ditarik keluar, korban langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo untuk dilakukan operasi lanjutan penutupan amputasi.
Sosok Dokter TNI Aaron Simatupang
dr Aaron Simatupang, paling kiri. [Instagram @ortohobaya]Kisah heroik dr Aaron Simatupang ini membuat publik berdecak kagum. Tak sedikit pula yang penasaran dengan profilnya.
Dilansir FTNews.co.id dari akun resmi Instagram Pusat Penerangan TNI, @puspentni, dr Aaron Simatupang berpangkat Kapten CKM.
CKM atau Korps Kesehatan Militer adalah bagian dari TNI yang bertanggung jawab dalam bidang kesehatan. Tugas utama CKM yakni menjaga kesehatan personel TNI agar selalu dalam kondisi prima.
Baik dalam situasi normal maupun dalam kondisi darurat perang atau bencana.
Para anggota CKM terdiri dari berbagai disiplin ilmu kesehatan, seperti dokter, perawat, apoteker, hingga tenaga medis lainnya yang memiliki spesialisasi dalam bidang kesehatan militer.
Dikutip dari akun YouTube, Lumi Pictures, dr Aaron Simatupang merupakan anak pertama pasangan dr. Tumpal Simatupang, Sp.OG(K), M.HKes., MARS., FISQua dan dr. Meidy Rosdiana Emor.
Ia telah menikah dengan Maria Lourdesta Febriana, putri pasangan Cahyo Alkantana dan Maria M. Aryanti Steyn.
Pernikahan dr Aaron Simatupang dan Maria Lourdesta Febriana dilangsungkan di Gereja St. Petrus dan Pauls Minomartani, Sleman, Yogyakarta, pada Senin, 25 Juli 2022.