Sosok David Barnea, Kepala Mossad yang Kendalikan Operasi Senyap Israel ke Iran

Politik

Senin, 23 Juni 2025 | 20:35 WIB
Sosok David Barnea, Kepala Mossad yang Kendalikan Operasi Senyap Israel ke Iran
David Barnea, kepala badan intelijen Israel Mossad. (YouTube INSS Israel)

Nama David Barnea, kepala badan intelijen Israel Mossad, kini menjadi sorotan setelah keberhasilan Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Iran dalam Operasi Rising Lion.

rb-1

Dalam hitungan jam, tokoh-tokoh penting militer dan ilmuwan nuklir Iran berhasil disingkirkan. Peran Mossad di balik operasi ini disebut sangat dominan—bahkan lebih penting dari kekuatan militer yang mengerahkan lebih dari 100 jet tempur.

Tak banyak yang tahu, Mossad-lah yang mempersiapkan operasi ini selama bertahun-tahun. Dalam serangan yang berlangsung pada malam Jumat itu, badan intelijen elit Israel ini menyediakan data koordinat lokasi strategis bagi para pilot dan mendukung serangan dari darat, termasuk mengatur aksi pemboman mobil terhadap tokoh-tokoh penting Iran.

Baca Juga: Rudal Iran Gempur Tel Aviv dan Haifa, Balas Serangan Israel ke Fasilitas Nuklir

rb-3

Operasi Senyap Mossad: Lemahkan Pertahanan Iran dari Dalam

David Barnea, kepala badan intelijen Israel Mossad. (YouTube INSS Israel)

Baca Juga: 100 GB Email Rekan Trump Dibajak, Peretas Diduga Iran Ancam Sebar ke Publik

Menurut laporan, Mossad bahkan berhasil menyusup dan mendirikan markas drone rahasia di dalam wilayah Iran, yang kemudian digunakan untuk menonaktifkan sistem pertahanan udara dan menyerang titik peluncuran rudal milik Iran.

Semua ini dilakukan dalam waktu yang sangat sensitif—dengan risiko tinggi.

Keputusan menyerang Iran disebut sudah diputuskan enam bulan lalu, dengan pertimbangan bahwa ini adalah kesempatan terakhir sebelum Iran memproduksi senjata nuklir.

David Barnea, Otak di Balik Serangan Intelijen Terbesar Israel

David Barnea, kepala badan intelijen Israel Mossad. (YouTube INSS Israel)

David Barnea, pria berusia 58 tahun yang memimpin Mossad sejak 2021, memainkan peran sentral dalam operasi ini.

Banyak kalangan militer dan pengamat menyebut keberhasilan ini sebagai pencapaian luar biasa Mossad di bawah kepemimpinan Barnea—lebih besar dari semua pendahulunya.

Bukan hanya serangan ke Iran, Barnea juga mengoordinasikan serangan terhadap pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan Ismail Haniyeh dari Hamas, serta memimpin negosiasi pembebasan sandera dari tangan Hamas.

Namun, setelah negosiasi tersebut sukses, PM Benjamin Netanyahu secara mengejutkan mencopotnya dari tim negosiasi dan menunjuk sekutunya, Ron Dermer, yang justru tak membuahkan hasil.

Profil Singkat David Barnea: Teliti, Pendiam, dan Anti Sorotan

David Barnea bukan tipikal pejabat intelijen flamboyan. Dikenal serius dan tidak suka tampil di media, Barnea memulai kariernya di unit elite militer Sayeret Matkal sebelum melanjutkan studi manajemen di AS.

Ia baru bergabung dengan Mossad di usia sekitar 30 tahun, namun cepat naik pangkat berkat kinerja luar biasa dan loyalitasnya.

Lahir di selatan Israel, dekat perbatasan Gaza, Barnea adalah anak dari penyintas Holocaust. Ayahnya, Yossef Barnea, adalah mantan pejuang bawah tanah yang kemudian bergabung dengan Angkatan Udara Israel dan menjadi letnan jenderal.

Mossad Tanpa Sorotan, Tapi Mematikan

Berbeda dengan pendahulunya, Yossi Cohen, yang sempat dikabarkan memiliki ambisi politik, Barnea lebih memilih tetap bekerja di balik layar.

Namun, keberhasilan besar Mossad yang dipimpinnya membuatnya kini tak bisa menghindar dari sorotan. Ia adalah wajah dari operasi senyap paling mematikan yang pernah dilakukan Israel.

Sumber: araweelonews.com

Tag israel iran mossad david barnea

Terkini