Daerah

Sosok Indah Bekti Pertiwi, Crazy Rich di Balik OTT Bupati Ponorogo

11 November 2025 | 16:54 WIB
Sosok Indah Bekti Pertiwi, Crazy Rich di Balik OTT Bupati Ponorogo
Indah Bekti Pertiwi menjadi sorotan publik usai terseret dalam kasus operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko. [Instagram]

Nama Indah Bekti Pertiwi (IBP) kini menjadi perbincangan hangat publik usai terseret dalam kasus operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.

rb-1

Disebut-sebut ia adalah crazy rich atau masuk jajaran orang kaya di Ponorogo.

Meski bukan pejabat pemerintahan, perempuan ini disebut memiliki peran penting dalam alur penarikan uang suap senilai Rp500 juta—uang yang kini dijadikan barang bukti utama oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca Juga: KPK Cegah Dito Mahendra Bepergian ke Luar Negeri

rb-3

Indah diketahui merupakan teman dekat Direktur RSUD dr. Harjono Ponorogo, dr. Yunus Mahatma.

Dalam konferensi pers pada Sabtu (8/11/2025), KPK mengungkap bahwa Indah menjadi sosok yang mengatur dan mengoordinasikan pencairan dana suap tahap ketiga, yang disebut sebagai setoran tambahan agar Yunus tetap menduduki kursi direktur rumah sakit.

Baca Juga: KPK Telusuri Aset Eks Pejabat Pajak Angin Prayitno Tersangka Pencucian Uang

“Peran IBP cukup penting karena dia membantu proses penarikan uang Rp500 juta yang kemudian diamankan tim KPK,” ujar Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu.

Menurut Asep, dana itu rencananya akan diberikan kepada Bupati Sugiri melalui orang kepercayaannya. Namun sebelum sempat berpindah tangan, tim KPK lebih dulu melakukan penyergapan dan menggagalkan transaksi tersebut.

Indah Merupakan Teman Dekat dr. Yunus yang Jadi Penghubung

Nama Indah Bekti Pertiwi mencuat setelah terungkap bahwa dirinya menjadi penghubung antara dr. Yunus dan pihak bank untuk mencairkan dana suap.

Yunus diketahui tengah mendapat tekanan dari Sugiri untuk menyetor uang sebesar Rp1,5 miliar agar posisinya sebagai direktur RSUD tetap aman.

Karena dana belum terkumpul seluruhnya, Yunus meminta bantuan Indah untuk mencairkan sebagian dana terlebih dahulu.

Indah pun berkoordinasi dengan pegawai Bank Jatim bernama Endrika (ED) agar dana sebesar Rp500 juta bisa segera ditarik secara tunai. Uang itu rencananya akan diberikan kepada Sugiri melalui kerabatnya berinisial NNK (Ninik).

Namun langkah mereka keburu diketahui KPK. Tim penyidik langsung melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di lingkungan Pemkab Ponorogo pada Jumat (7/11/2025).

Indah Diamankan Menjadi Saksi

Indah Bekti Pertiwi ikut dimankan KPK untuk dijadikan saksi. [Instagram]Indah Bekti Pertiwi ikut dimankan KPK untuk dijadikan saksi. [Instagram]

Dalam operasi tersebut, Indah ikut diamankan bersama 12 orang lainnya, termasuk Bupati Sugiri Sancoko, Sekda Agus Pramono, serta sejumlah pihak swasta yang menjadi rekanan RSUD dr. Harjono.

KPK menyebut total dana suap yang sudah diserahkan mencapai Rp1,25 miliar, terdiri dari Rp900 juta untuk Bupati Sugiri dan Rp325 juta untuk Sekda Agus Pramono.

Meski demikian, hingga kini Indah Bekti Pertiwi masih berstatus sebagai saksi dan dinilai kooperatif dalam pemeriksaan.

"Dari hasil pemeriksaan awal, yang bersangkutan masih berstatus saksi dan kooperatif dalam memberikan keterangan," jelas Asep.

KPK menduga praktik jual beli jabatan dan setoran proyek di lingkungan Pemkab Ponorogo ini sudah berjalan sejak Februari hingga November 2025, dengan total aliran dana mencapai Rp1,25 miliar serta dugaan fee proyek senilai Rp14 miliar.

"Kasus ini tidak hanya soal jabatan, tapi juga soal sistem gratifikasi yang sudah berjalan lama. Kami akan mendalami semua pihak yang terlibat," tutup Asep.

Tag KPK OTT Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Indah Bekti Pertiwi