Sudah Menjaga Langit Biru di Riau, Irjen Agung Setya Mohon Diri

Forumterkininews.id, Jakarta – Selama dua tahun tiga bulan Irjen Agung Setya Imam Effendi menjaga agar langit di Riau tetap biru, bebas dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Jenderal bintang dua itu berpamitan untuk memenuhi panggilan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Asisten Operasi (Asops) Kapolri.

Senin (03/01/2022) hari ini, merupakan hari terakhir Agung berada di Bumi Lancang Kuning setelah tongkat komando diserahkan kepada Irjen Mohammad Iqbal melalui acara serah terima jabatan di Rupatama Mabes Polri, Rabu (29/12/2021). Dan pada hari ini, merupakan puncak acara pisah sambut kedua putra Bhayangkara terbaik.

Kedua Jenderal bintang dua ini didampingi istri disambut dengan pengalungan bunga, pemasangan Tanjak dan juga pencak silat melayu, tepung tawar dan juga seluruh jajaran Personil Polda Riau.

Terlihat juga Pejabat Forkompinda Riau dan Tokoh Adat LAM Riau dan organisasi lainnya. Prosesi Adat Melayu dimulai begitu memasuk pintu gerbang Mapolda Riau, adat silat yang diiringi kompang Melayu, mantan Kapolda NTB ini beserta istri selanjutnya disambut dengan Tepuk Tepung Tawar oleh ketua Lembaga Adat Melayu Riau.

Tepuk Tepung Tawar adalah suatu ritual adat di negeri-negeri melayu, khususnya di Riau yang saat ini terus hidup dan dipertahankan dalam masyarakat sejak masa raja-raja dahulu.

Budaya tepuk tepung tawar yang mengartikan sebuah peristiwa penting dalam masyarakat melayu, seperti yang dimulai dari kelahiran, khitanan, perkawinan, pindah rumah, dan jemput semangat bagi orang yang baru luput dari mara bahaya, dan sebagainya.

Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal beserta istri juga disuguhkan dengan tarian khas adat melayu yaitu tari persembahan serta makan sekapur sirih.

Irjen Agung Setya menuturkan bahwa tour of duty merupakan hal biasa di lingkungan Polri. Selama menjadi Kapolda Riau, menurutnya masyarakat Bumi Lancang Kuning menjadi bagian tidak terlepas dan dinamika dan kehidupannya.

BACA JUGA:   Mendagri Ingatkan Euporia Pergantian Tahun Tidak Seperti Tragedi ITaewon

“Secara pribadi terima kasih atas berbagai macam dukungan, masyarakat Riau, masyarakat yang luar biasa mendinamisir hal-hal yang sepertinya sulit namun kemudian menjadi mudah,” kata Agung dalam sambutannya.

Ia pun meminta maaf jika selama perjalanan waktu ada perbuatan dan perkataan yang tidak berkenan di hati sehingga bisa dimaafkan. Sehingga di masa yang akan datang silaturahmi selalu tetap terjaga dengan baik.

“Mari kita saling menjalin silaturahmi dengan harapan komunikasi dapat menguatkan kita untuk tugas-tugas di masa yang akan datang. Saya mohon diri dan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Riau,” ucapnya.

Untuk diketahui, pada saat kepemimpinan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Agung dipercaya sebagai Kapolda Riau. Pelantikan pria kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah itu pada 1 Oktober 2019 lalu.

Rupanya jebolan Alumni Akpol 1988 B ini sudah mengetahui isu-isu yang harus diselesaikannya di Polda Riau. Salah satunya yang menjadi isu nasional adalah karhutla. Ia pun menciptakan karya inovasi berbasis teknologi yang diberi nama Dashboard Lancang Kuning.

Aplikasi ini memudahkan penanganan karhutla bersama-sama dengan yang lain. Presiden Joko Widodo pun terpukau dengan karya Polda Riau ini dan meminta untuk daerah-daerah lainnya untuk memakai aplikasi ini. Masyarakat Riau sekarang ini bisa menikmati langit biru.

“Pak Gubernur minta kita bisa berwisata melihat langit biru. Itu harus dengan usaha keras supaya kita bisa melihat langit biru,” kata Agung pada Oktober 2019 silam.

Artikel Terkait