The Real Sultan! Mahasiswa Ini Pulang-Pergi Kuliah Naik Pesawat

FTNews - Sebelum kita pergi menempa ilmu di sebuah kampus, tentu kita akan mempertimbangkan beberapa hal terutama bagi para perantau. Mulai dari lokasinya yang strategis, tempat tinggal, fasilitas sekitar kampus, dan masih banyak lainnya yang cocok di kantong.

Biasanya, para mahasiswa akan menetap di sekitaran kampus dengan fasilitas yang harganya cocok di kantong. Namun, mahasiswa ini melakukan hal yang tidak terduga untuk menghemat biaya hidup saat berkuliah.

Seorang pria pascasarjana di Universitas California, Berkeley ini viral di media sosial. Pria bernama Bill ini memilih melakukan pulang pergi dari rumah hingga ke kampusnya yang berjarak.

Baca Juga: Pramono Anung Punya Tanda Kehormatan Prestisius, Apa Jasanya?

Yang tidak biasa, ia menggunakan pesawat sebagai moda transportasinya dari Los Angeles ke University of California, Berkeley yang berjarak148 ribu kilometer (km) jauhnya.

Ilustrasi menggunakan pesawat sebagai transportasi. Foto: canva

Melalui sosial media Reddit dengan judul “I survived living in LA and commuting to Cal by plane over the past academic year to save on rent, AMA”, ia menjelaskan mengapa ia melakukan hal ini.

Baca Juga: Ahli Uji Coba Transplantasi Jantung dan Ginjal Babi ke Tubuh Manusia

Ternyata, biaya untuk nge-kos di sekitaran kampus, Bay Area, mencapai $1.600 atau sekitar Rp25 juta setiap bulannya tanpa fasilitas apapun. Sementara itu, Bill tidak perlu pergi ke kampus setiap hari, melainkan hanya tiga hari dalam seminggu.

Akhirnya, ia memutuskan untuk melakukan sebuah ide “gila”, yaitu menggunakan pesawat untuk pulang pergi dari rumahnya ke kampus. Ternyata, Bill hanya cukup mengeluarkan sekitar $5.600 atau sekitar Rp87,6 juta dalam setahun, sudah termasuk dengan biaya parkir dan Wi-Fi dalam pesawat.

“Teman sekelas saya, bukan menanyakan ‘Makan malam apa?’ malah mereka menanyakan ‘Pukul berapa pesawat pulangnya?’” canda Bill kepada saat diwawancara KTLA.

Selama setahun, Bill melakukan 238 kali penerbangan dan menghabiskan 52 hari untuk bepergian, agar ia bisa berhemat.