Tiga Tentara Israel Tewas Terbakar di dalam Tank Sendiri

Tiga tentara Israel tewas dan seorang perwira terluka parah setelah tank merkava yang mereka tumpangi meledak di Gaza Utara pada Senin (14/7/2025). Insiden ini terjadi di tengah operasi militer Israel melawan Hamas di wilayah Jabalia.

Ketiga tentara yang tewas di antaranya Sersan Shoham Menahem (21) dari Yardena, Sersan Shlomo Yakir Shrem (20) dari Efrat, dan Sersan Yuliy Faktor (19) dari Rishon Lezion.

Sementara itu, seorang perwira yang belum disebutkan namanya dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi serius. Mereka semua merupakan bagian dari Batalyon 52, Brigade Lapis Baja 401.

Baca Juga: Ini Wajah Mata-Mata Mossad yang Dieksekusi Iran

Awalnya, IDF menduga ledakan disebabkan oleh serangan roket Hamas. Namun, investigasi sementara menunjukkan kemungkinan kesalahan teknis, seperti peluru yang meledak di dalam tank.

Dampak Insiden

Baca Juga: Tragis di Gaza: Influencer Cilik Tewas Dibunuh Israel

Tank Merkava yang digunakan IDF untuk menduduki Palestina. (IDF)

Dengan kejadian ini, total korban tewas di pihak Israel sejak operasi dimulai mencapai 454 orang, termasuk dua petugas polisi dan tiga kontraktor sipil.

Tak lama setelah insiden, dua roket diluncurkan dari Gaza Tengah ke Israel Selatan, namun berhasil dicegat. Tidak ada korban jiwa dalam serangan ini.

Insiden Terpisah di Pusat Bantuan Gaza

Kendaraan lapis baja yang digunakan IDF. (IDF)

Di sisi lain, video yang beredar di media sosial menunjukkan puluhan warga Palestina terkapar di tanah dengan suara tembakan di sekitar lokasi distribusi bantuan di Rafah.

IDF menyatakan sedang memeriksa kejadian tersebut, tetapi menegaskan tidak ada korban jiwa akibat tembakan mereka.

Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), organisasi bantuan yang didukung Israel, kerap dikritik karena gagal memenuhi kebutuhan warga. Israel menuduh Hamas menimbun bantuan dan memprovokasi kerusuhan di lokasi distribusi.

Namun, IDF juga mengakui bahwa beberapa warga sipil tewas dalam insiden terkait bantuan.

Latar Belakang Konflik

Operasi militer Israel di Gaza dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Tujuan utama Israel adalah melumpuhkan Hamas dan membebaskan sandera, sambil menguasai 75% wilayah Gaza.

Sumber: Times of Israel