Tiongkok Bantu Sistem Satelit Pakistan untuk Tembak Jatuh Pesawat Tempur India

Tiongkok dan Pakistan telah menyetujui adanya gencatan senjata setelah serangan pasukan New Delhi ke beberapa titik yang diklaim sebagai kantong militan pada 22 April lalu. Sebagai balasan, Pakistan diklaim berhasil menembak jatuh beberapa pesawat tempur yang masuk ke wilayah mereka saat itu.

Dalam sebuah pernyataan, Tiongkok membantu Pakistan memindahkan satelit dan mengkalibrasi ulang sistem pertahanan udara Islamabad sebelum menembak jatuh jet tempur India.

Kedua negara tersebut bekerja sama untuk mengatur ulang radar dan sistem pertahanan udara Pakistan guna melacak pengerahan pasukan dan pergerakan udara oleh India, menurut Ashok Kumar, direktur jenderal di Pusat Studi Perang Gabungan yang berpusat di New Delhi. Tentara India. (Twitter)

Baca Juga: Patung Shah Rukh Khan dan Kajol Batal Diresmikan di Inggris Buntut Perang India-Pakistan

“(China) membantu mereka (Pakistan) untuk mengerahkan ulang radar pertahanan udara mereka sehingga tindakan apa pun yang kami (India) lakukan dari jalur udara dapat mereka ketahui,” katanya seperti dikutip The Telegraph.

Kumar, yang kelompok penelitiannya beroperasi di bawah Kementerian Pertahanan India, mengatakan bahwa penasihat militer Tiongkok membantu Pakistan untuk menyelaraskan kembali jangkauan satelitnya di India setelah serangan teror pada tanggal 22 April yang menewaskan 26 wisatawan di Pahalgam di Kashmir yang dikelola India.

India menyalahkan Pakistan dan menuduhnya mendukung terorisme lintas batas. Pakistan membantah terlibat dan meminta penyelidikan internasional atas serangan tersebut.

Baca Juga: Profesor India Ali Khan Mahmudabad Ditangkap Gara-Gara Postingan Media Sosial

Pada tanggal 7 Mei, militer India menyerang sejumlah lokasi di Pakistan dan mengklaim telah menghancurkan sembilan kamp teroris, tetapi Pakistan mengatakan bahwa 31 warga sipil tewas dan rumah-rumah penduduk, masjid, dan pembangkit listrik menjadi sasaran.

Tentara India. (Twitter @mygovindia)

Sebagai balasan, Pakistan mengatakan telah menembak jatuh enam pesawat tempur India selama pemboman tersebut, termasuk tiga Rafale buatan Prancis. India belum mengomentari kerugian spesifik tersebut.

Serangan ini menyusul serangkaian serangan lain, yang dengan cepat meningkat menjadi bentrokan paling serius antara kedua negara tetangga bersenjata nuklir tersebut dalam hampir lima dekade, yang melibatkan rudal supersonik, pesawat nirawak, dan serangan siber.

Namun beberapa jam setelah serangan militer pertama India, Ishaq Dar, menteri luar negeri Pakistan, mengatakan kepada parlemen bahwa Islamabad telah menggunakan jet tempur China, termasuk J-10C, terhadap India, dan duta besar Beijing dipanggil ke kantornya terkait pengerahan tersebut.

Menurut Kumar, bantuan Tiongkok kepada Pakistan tidak hanya terbatas pada logistik, tetapi juga pengujian strategis teknologi pertahanannya di wilayah Himalaya. Kumar akan tiba di Beijing pada hari Senin dalam kunjungan resmi tiga hari ke Tiongkok, di mana ia akan melakukan pertemuang dengan Wang Yi, mitranya dari Tiongkok.