Trump vs Musk Memanas: Disuruh Pulang ke Afrika Selatan, Elon Tantang Hapus Semua Subsidi

Politik

Rabu, 02 Juli 2025 | 02:28 WIB
Trump vs Musk Memanas: Disuruh Pulang ke Afrika Selatan, Elon Tantang Hapus Semua Subsidi
Presiden AS Donald Trump. (Instagram @realdonaldtrump)

Hubungan yang dulu sempat hangat antara mantan Presiden AS Donald Trump dan CEO Tesla serta SpaceX, Elon Musk, kini berubah menjadi konflik terbuka yang penuh sindiran pedas dan ancaman saling balas.

rb-1

Dalam unggahan bernada tajam di platform miliknya, Truth Social, pada Selasa (1/7/2025) pagi waktu setempat, Trump melontarkan pernyataan kontroversial yang menyulut kemarahan publik.

Ia menyindir Musk agar “pulang ke Afrika Selatan”, merujuk pada negara kelahiran sang miliarder, dalam sebuah serangan yang sarat muatan nativis dan xenofobia.

Baca Juga: Tesla Stop Penjualan Mobil Listrik S dan X di Cina, Benarkah?

rb-3

Perseteruan Makin Panas

CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk. (Instagram)

Baca Juga: 100 GB Email Rekan Trump Dibajak, Peretas Diduga Iran Ancam Sebar ke Publik

Perseteruan keduanya memanas sejak akhir pekan lalu, setelah Musk secara terang-terangan mengkritik salah satu kebijakan utama Trump, yakni rancangan undang-undang “One Big Beautiful Bill” yang saat ini tengah dibahas di Senat.

Musk mengecam isi RUU tersebut yang dinilainya memboroskan anggaran negara dan meningkatkan plafon utang hingga USD 5 triliun, dengan menyebutnya sebagai produk dari “Partai Porky Pig”.

“Jelas terlihat dari pengeluaran gila-gilaan ini bahwa kita hidup dalam sistem satu partai – PARTAI PORKY PIG!” tulis Musk di platform X pada 30 Juni.

Tak berhenti di situ, ia juga mengancam akan membentuk partai politik baru yang, menurutnya, benar-benar mewakili kepentingan rakyat.

Trump pun langsung merespons dengan keras. Ia menuding Musk sebagai sosok yang munafik, mengingat sebelumnya pernah memberikan dukungan kepada Trump namun kini berbalik menyerang.

“Elon Musk tahu bahwa saya sejak lama menentang Mandat Mobil Listrik,” tulis Trump.

“Mobil listrik bagus, tapi tidak semua orang harus dipaksa memilikinya.”

Trump Serang Sisi Personal Musk

Presiden AS Donald Trump. (Instagram @realdonaldtrump)

Tak hanya berhenti pada kebijakan, Trump juga menyerang sisi personal Musk dengan menyebutkan bahwa perusahaannya sangat bergantung pada subsidi pemerintah AS.

“Elon mungkin menerima lebih banyak subsidi daripada siapa pun dalam sejarah. Tanpa subsidi, ia mungkin sudah gulung tikar dan pulang ke Afrika Selatan,” sindir Trump.

“Tak ada lagi peluncuran roket, satelit, atau produksi mobil listrik. Negara kita bisa menghemat banyak uang!”

Ucapan “pulang ke rumah” yang disampaikan Trump mengandung makna politis yang dalam. Ungkapan semacam ini kerap digunakan untuk meragukan keaslian kewarganegaraan seseorang, meskipun Musk sudah menjadi warga negara AS sejak 2002 dan memimpin perusahaan-perusahaan strategis seperti SpaceX dan Tesla.

Trump Sindir DOGE

CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk. (Instagram)

Trump bahkan menyindir lembaga fiktif “Departemen Efisiensi Pemerintah” (DOGE), yang disebut sebagai gagasan Musk sendiri, agar turun tangan mengusut subsidi yang diterima perusahaannya.

“Mungkin DOGE harus periksa ini lebih saksama? ADA BANYAK UANG YANG BISA DIHEMAT!!!” tulisnya.

Pernyataan Trump itu dipandang sebagai ancaman terselubung yang mengindikasikan kemungkinan digunakannya kekuatan pemerintah untuk menekan atau bahkan membubarkan perusahaan-perusahaan yang dianggap berseberangan secara politik.

Padahal, Tesla dan SpaceX selama ini telah menerima miliaran dolar dalam bentuk insentif pajak dan kontrak dari lembaga pemerintah seperti NASA dan Departemen Pertahanan AS.

Namun, Musk tak tinggal diam. Ia langsung membalas melalui X dengan menantang pemerintah AS untuk menghentikan semua subsidi yang diterima perusahaan mana pun.

“Saya benar-benar mengatakan: HENTIKAN SEMUANYA. Sekarang juga,” tegas Musk, menunjukkan bahwa dirinya siap bertarung dalam perang terbuka — baik di ranah politik, bisnis, maupun opini publik.

Sumber: Gizmodo

Tag tesla elon musk donald trump spacex

Terkini