UMKM Dapur Mutiara Kirim Satu Ton Bumbu Rendang ke Jerman
Nasional

Forumterkininews.id, Jakarta - Upaya masyarakat Minang untuk melestarikan salah satu kulinernya yang sudah mendunia terus dilakukan. Kali ini warga Sumatera Barat yang berada di Jerman meminta untuk dikirimkan satu ton bumbu rendang.
Adalah UMKM Dapur Mutiara asal Kota Payakumbuh, Sumatera Barat yang menyanggupi permintaan ini. Dapur mutiara mengekspor satu ton bumbu rendang dengan tiga varian berdasarkan tingkat kepedasan ke Hamburg, Jerman.
Gubernur Sumatera Barat, Mehyeldi mengatakan, sebenarnya rendang sudah menjadi kuliner ternikmat sedunia. Hal ini dibuktikan pada tahun 2011. Dimana rendang menduduki peringkat pertama daftar 50 Hidangan Terlezat Dunia versi CNN International.
Baca Juga: Hari ini, Kejiwaan Siskaeee Kembali Diperiksa
"Sebelumnya rendang sudah pernah juga dikirim ke Eropa," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Padang, Sumbar, Rabu, (27/7).
Namun untuk rasa di Sumatera Barat sendiri memiliki perbedaan. Antara rendang yang dibuat di daerah pesisir pantai maupun yang dibuat di daratan. Keduanya sama-sama menggunakan beraagam rempah, namun rempah tersebut yang menjadi pembeda rasa.
"Bumbu rendang membutuhkan banyak rempah dan bumbu. Ini tentu akan memiliki efek domino terhadap produk lain. Lengkuas, serai, santan kelapa dan bumbu lain dibutuhkan untuk memastikan ketersediaan stok. Maka, akan terbuka peluang perkebunan skala besar pula," ujarnya.
Baca Juga: Cerita di Balik Filosofi 1.000 Kawan Terlalu Sedikit, 1 Lawan Terlalu Banyak Bagi Prabowo
Dukungan Pemprov Sumatera Barat
Ke depan, Pemprov Sumbar akan terus mengupayakan agar produk UMKM terutama rendang benar-benar bisa mendunia. Modalnya adalah diaspora Minang yang tersebar hampir di seluruh pelosok dunia.
"Sekarang kita tengah menjajaki pasar Australia. Kita cari orang Minang yang punya peternakan sapi di sana. Kita kirimkan bumbu rendang dari Sumbar. Nanti, rendangnya dibuat oleh orang Minang. Maka, meski dibuat di luar negeri, maka keotentikannya tetap terjaga," ujarnya.
Selain itu, Mahyeldi mengatakan Pemprov Sumbar memberikan dukungan penuh untuk produk-produk UMKM yang bisa menembus pasar luar negeri.
"Yang paling berat untuk ekspor produk ini bagi UMKM adalah biaya pengiriman yang kabarnya sampai Rp50 juta. Kita bantu biaya pengiriman ini sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap kemajuan UMKM Sumbar," katanya.
Diaspora Minang di Hamburg, Jerman, Budi Indra menyebutkan awal mula ekspor bumbu rendang ke Jerman itu karena kerinduan warga Indonesia di Jerman terhadap kuliner rendang.
"Jadi, dulu kami pernah membawa rendang ke Hamburg. Dibagi-bagikan pada masyarakat Indonesia di sana. Ternyata semua suka. Lalu, mereka ingin makan rendang lagi. Maka dari situ, muncul ide untuk membuka bisnis rendang di Jerman," ujarnya.