Viral Setelah Fatwa Haram, Pengusaha Sound Horeg Ikrar Ubah Nama Jadi 'Sound Karnaval Indonesia'

Sound horeg atau pertunjukan musik keras belakangan selalu menjadi sorotan karena dianggap mengganggu umum. Biasanya sound horeg ditemukan di Jawa Timur sebagai hiburan sebagian masyarakat.

Sound horeg kerap menjadi kontroversi karena menimbulkan kebisingan dan kerusakan fasilitas umum hingga pribadi. Banyak warga menolak kehadiran sound horeg, namun tak sedikit yang mendukung.

Belakangan, MUI Jawa Timur secara resmi mengeluarkan fatwa haram terhadap sound horeg. Fatwa Nomor 1 Tahun 2025 itu menyatakan bahwa sound horeg haram dalam kondisi tertentu seperti menimbulkan gangguan suara ekstrem hingga kegiatan maksiat.

Baca Juga: Ternyata Bukan Memed, Ini Sosok Asli Pencipta Sound Horeg yang Jarang Diketahui

Perubahan Nama Sound Horeg

Gelaran sound horeg di laut. (Instagram)

Belakangan viral dimedia sosial para pelaku kegiatan sound horeg mengganti nama dengan "sound karnaval Indonesia". Dalam sebuah acara yang dihadiri para pengusaha sound horeg terlihat ikrar perubahan nama tersebut.

Baca Juga: Joget Dapat Saweran, Foto Bayar Rp5.000: Sound Horeg Lebih Cuan dari UMR?

Seperti diunggah akun @feedgramindo, video tersebut viral dan mendapat perhatian netizen. Banyak netizen menilai bahwa pengusaha tidak mengerti bahwa inti pelarangan atau fatwa haram yaitu terkait kegiatan sound horeg yang dinilai mengganggu.

"Para pengusaha sound horeg di Tawa Timur 'ikrar' ubah nama menjadi 'sound karnaval Indonesia',' tulis akun tersebut.

Akun tersebut juga menyebut bahwa MUI Jawa Timur mengharamkan sound horeg karnea menimbulkan kebisingan berlebihan dan potensi kerusakan bangunan di sekitar lokasi acara.

"Bahkan beberapa hari yang lalu, Kapolres Blitar, Jawa Timur sudah mengimbau untuk tidak menggelar acara karnaval menggunakan sound horeg," lanjut akun tersebut.

Komentar Netizen

Kegiatan sound horeg. (Instagram)

Perubahan nama tersebut mendapat hujatan di media sosial. Suara penolakan terhadap keberadaan sound horeg sangat kencang dari netizen meski sudah berganti nama.

"Yang bikin haram itu bukan namanya," komentar @zoie_heldig.

"Hanya ganti baju, ganti label yang haram dengan harapan bisa jadi halal, ada-ada saja. Lucu," kata @djtaufiq.

"Disuruh musnahkan malah ganti nama, emang paling bener kita hilangkan," kata @dellsav_.

"Hanya namanya yang berganti, tampilan tetep sama rusuhnya," kata @rostam_rahmad.

"Mau ganti nama, kalau kinerja sama podo wae," kata @oong_goal.