Sumatera Utara

Viral Tim SAR Evakuasi Bangkai Orang Utan Tapanuli Terseret Banjir di Perkebunan Sawit

14 Desember 2025 | 14:02 WIB
Viral Tim SAR Evakuasi Bangkai Orang Utan Tapanuli Terseret Banjir di Perkebunan Sawit
Penemuan bangkai orang utan Tapanuli korban banjir. [instagram]

Video penemuan bangkai yang diduga merupakan hewan langka Orang Utan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) viral di media sosial setelah banjir bandang melanda wilayah Sumatera Utara. Video tersebut ramai diperbincangkan publik karena dikaitkan dengan kerusakan hutan di kawasan hulu sungai yang diduga menjadi penyebab utama bencana.

rb-1

Peristiwa penemuan bangkai orang utan ini menyita perhatian karena menunjukkan dampak banjir bandang tidak hanya menelan korban manusia, tetapi juga satwa dilindungi. Warganet ramai menyoroti perusakan hutan dan alih fungsi lahan yang terjadi di sekitar daerah aliran sungai.

Kronologi Penamuan Bangkai Orang Utan

Baca Juga: Ditanya Najwa Shihab Soal Status Bencana di Aceh, Gubernur Mualem Tak Kuasa Tahan Air Mata

rb-3

Video ini berasal dari unggahan pemilik akun Instagram @deckychandrawan yang juga anggota tim SAR lokal dan kemudian menyebar luas hingga menjadi viral. Salah satunya diunggah ulang oleh akun pemerhati lingkungan @forestearth.id yang memicu gelombang komentar netizen.

Dalam video dan penjelasannya, disebutkan bahwa bangkai tersebut ditemukan di kawasan Pulo Pakkat, Kecamatan Sukabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah. Lokasi temuan berada di area kebun kelapa sawit yang terisolasi dan berjarak sekitar 4–5 kilometer dari pemukiman warga.

Baca Juga: Ketua DPRK Banda Aceh Sebut Prabowo Dibohongi, saat Melintas Listrik Nyala Esoknya Padam

Penemuan itu dilaporkan pada Kamis (3/12/2025) sore kepada tim di Posko Kantor Camat Batang Toru. Untuk mencapai lokasi, tim SAR harus menempuh jalan aspal sekitar dua kilometer dari jalan raya, lalu berjalan kaki menyeberangi sungai keruh berlumpur.

Decky Chandra, anggota tim SAR Posko Kantor Camat Batang Toru menjelaskan bahwa awalnya bangkai tersebut diduga sebagai jenazah manusia. Hal itu disebabkan kondisi tubuh yang sudah membusuk dan pada hari yang sama tim SAR memang mengevakuasi beberapa korban banjir di lokasi lain.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan lebih dekat, tim menyadari adanya perbedaan pada bagian tangan dan punggung. Bulu berwarna oranye yang masih terlihat memperkuat keyakinan bahwa bangkai tersebut merupakan orangutan Tapanuli.

Direktur Green Justice Indonesia Panut Hadisiswoyo menilai banjir bandang dan longsor di kawasan Batang Toru berdampak serius pada habitat orangutan Tapanuli.

Ia menegaskan bahwa terganggunya daerah aliran sungai dan fragmentasi hutan sangat mengancam kelangsungan hidup satwa endemik yang bergantung penuh pada keutuhan ekosistem hutan.

Komentar Netizen

Penemuan bangkai orang utan Tapanuli korban banjir. [instagram]Penemuan bangkai orang utan Tapanuli korban banjir. [instagram]Unggahan tersebut mendapat ribuan tayangan dan komentar dari warganet yang mengungkapkan keprihatinan mendalam. Banyak netizen mengaitkan kematian orang utan tersebut dengan aktivitas pembukaan hutan dan lemahnya perlindungan kawasan hulu sungai.

"Sungguh dia malang sekali sampai tidak bisa menyelamatkan diri, Allah lebih sayang dia dengan mengambilnya tapi kita yang di sini sedih sekali melihatnya," kata @naufalivia.

"Sudah tidak ada lagi rumah tempatnya bernaung. Hutan sudah jadi perkebunan," kata @noviindriani72.

"Harusnya dia bisa manjat, tapi terjebak di area sawit yang ga bisa dipanjat," kata @hahihah4.

"Oh di sini bisa komen bang, sedih sekali," kata @anniregar.

Tag bencana sumatera orang utan