Bengkulu

Waspada! Ribuan Kasus ISPA Serang Balita Hingga Lansia di Rejang Lebong, Ini Imbauan Dinkes

13 November 2025 | 22:48 WIB
Waspada! Ribuan Kasus ISPA Serang Balita Hingga Lansia di Rejang Lebong, Ini Imbauan Dinkes
awal tahun 2025 tercatat 17.691 kasus ISPA di seluruh wilayah kabupaten.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong mencatat adanya peningkatan signifikan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dalam beberapa bulan terakhir.

rb-1

Fenomena ini terjadi seiring dengan perubahan cuaca ekstrem yang melanda wilayah Bengkulu, termasuk Rejang Lebong, di mana suhu udara sering kali berubah drastis dari panas menyengat menjadi hujan deras.

Baca Juga: BPOM: 23 Obat Sirop Pasien Gagal Ginjal Aman, Ini Daftarnya

rb-3

Perubahan suhu yang tidak menentu tersebut dinilai menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya gangguan kesehatan pada saluran pernapasan.

Kelompok rentan seperti balita, anak-anak, dan lansia menjadi yang paling terdampak akibat daya tahan tubuh yang cenderung lemah menghadapi perubahan cuaca ekstrem.

Pencegahan dan Data Kasus: Kelompok Rentan Paling Berisiko

Baca Juga: Ahli Uji Coba Transplantasi Jantung dan Ginjal Babi ke Tubuh Manusia

Plt Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, drg. Asep Setia Budiman, melalui Kasi P2PM Titin Julita, SKM, menjelaskan bahwa penyakit ISPA disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri yang menyerang saluran pernapasan bagian atas dan bawah.

“ISPA bisa menyerang siapa saja, terutama mereka yang imunitasnya menurun. Infeksi ini dapat menyerang hidung, tenggorokan, hingga paru-paru.

Gejalanya meliputi batuk, pilek, sakit tenggorokan, demam, bahkan sesak napas,” jelas Titin saat diwawancarai pada Rabu (12/11).

Ia menambahkan, meskipun ISPA tergolong penyakit ringan, namun dapat menjadi serius bila tidak segera ditangani.

“Penyakit ini sebenarnya tidak berbahaya jika diobati sejak awal. Tetapi, jika dibiarkan, dapat menyebabkan komplikasi serius terutama pada balita dan lansia. Karena itu, masyarakat kami imbau agar tidak menunda kunjungan ke fasilitas kesehatan ketika gejala tak kunjung sembuh,” ujarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinkes Rejang Lebong, sejak awal tahun 2025 tercatat 17.691 kasus ISPA di seluruh wilayah kabupaten.

Dari jumlah tersebut, balita menyumbang 2.606 kasus, anak-anak 1.999 kasus, remaja 4.507 kasus, dewasa 7.229 kasus, dan lansia 1.350 kasus.

Data bulanan menunjukkan tren yang fluktuatif dalam tiga bulan terakhir. Agustus 2025 mencatat 2.481 kasus, menurun menjadi 1.435 kasus pada September, namun kembali meningkat tajam menjadi 2.320 kasus di bulan Oktober.

“Fluktuasi ini sangat dipengaruhi oleh cuaca ekstrem. Saat udara panas disertai debu, virus mudah berkembang. Begitu hujan turun, imunitas masyarakat juga dapat menurun, sehingga risiko infeksi meningkat,” terang Titin.

Langkah-langkah Waspada dan Imbauan Kesehatan

Untuk menekan jumlah kasus, Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat agar terus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Langkah-langkah pencegahan yang disarankan antara lain mencuci tangan sebelum makan, menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, menjaga kebersihan lingkungan, serta memperbanyak konsumsi air putih dan makanan bergizi.

“Kami juga mengingatkan agar masyarakat tidak menyepelekan gejala ringan seperti batuk atau pilek. Kalau sudah disertai demam tinggi dan sesak napas, segera ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat. Penanganan cepat dapat mencegah kondisi makin parah,” pungkasnya.

Cuaca Yang Tidak MenentuCuaca Yang Tidak Menentu

Dinas Kesehatan Rejang Lebong juga akan meningkatkan upaya pemantauan dan edukasi kesehatan masyarakat di berbagai wilayah. Dengan cuaca yang masih sulit diprediksi, masyarakat diminta lebih waspada terhadap ancaman penyakit musiman seperti ISPA.

“Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Kami berharap masyarakat lebih sadar pentingnya menjaga kesehatan, terutama di musim pancaroba seperti sekarang,” tutup Titin.

Tag Kesehatan Bengkulu PHBS ISPA CuacaEkstrem ISPARejangLebong DinkesRejangLebong