Wisatawan Singapura Dikurung di Toko China, Dipaksa Belanja Rp 240 Juta
Ilustrasi wisatawan asal Singapura sedang belanja di sebuah toko di China [Meta AI]
Menurut hukum pariwisata setempat, tempat belanja yang tidak tercantum dalam kontrak tur adalah ilegal. Para turis kemudian menyerahkan struk belanja dan catatan transaksi kepada pihak kepolisian sebagai bukti “penipuan belanja paksa” tersebut.
Setelah otoritas Tiongkok turun tangan, agen tur akhirnya mengembalikan seluruh biaya belanja para wisatawan secara penuh.
Viral di Media Sosial: Warganet Ramai Mengingatkan Soal Paket Wisata Murah
Insiden ini langsung memicu perdebatan sengit di media sosial Tiongkok dan Singapura. Banyak pengguna memperingatkan publik agar hati-hati dengan paket wisata murah serta memilih operator tur yang jelas dan berlisensi.
“Lebih baik bepergian sendiri atau pilih agen yang sudah terpercaya,” tulis seorang pengguna. Yang lain mengecam keras perilaku pemandu wisata tersebut.
“Beberapa pemandu seperti pengemis,” komentar seorang warganet.
China Perketat Penindakan Belanja Paksa
Tiongkok kini memperketat penegakan hukum terhadap praktik tur murah yang kemudian memaksa peserta berbelanja di toko tertentu. Model bisnis ini sudah lama menjadi sorotan, karena merugikan wisatawan dan mencoreng reputasi industri pariwisata negara tersebut.
Sumber: Sinar Harian