Yasonna Klaim Tak Ditanya soal Keberadaan Harun Masiku oleh Penyidik, Jubir KPK Bilang Begini

Mantan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly mengaku dirinya tidak ditanya penyidik KPK terkait keberadaan buronan Harun Masiku.

Diketahui, Yasonna menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK selama 7 jam pada Rabu (18/12/2024).

Politisi PDI Perjuangan itu diperiksa sebagai saksi kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR yang menjerat buronan Harun Masiku.

Baca Juga: KPK Cegah Dito Mahendra Bepergian ke Luar Negeri

Usai pemeriksaan, kepada awak media ia mengaku tak ditanya mengenai keberadaan Harun Masiku, yang merupakan mantan Caleg PDIP.

"Tidak (ditanya), tidak ada (pertanyaan soal lokasi persembunyian Harun Masiku)," ujar Yasonna kepada awak media, Rabu (17/12) sore WIB.

Terkait ini, Juru Bicara KPK Tessa Mahardika tidak tahu alasan penyidik tidak menanyakan soal keberadaan Harun Masiku kepada Yasonna.

Baca Juga: KPK Telusuri Aset Eks Pejabat Pajak Angin Prayitno Tersangka Pencucian Uang

"Saya tidak tahu ya kenapa tidak ditanyakan," kata Tessa kepada awak media, Kamis (19/12).

"Harusnya kalau Pak Yasonna tahu, saya pikir dengan memberi tahu penyidik, itu malah lebih baik bagi pihak-pihak yang selama ini merasa tersandera dengan perkara tersebut," lanjutnya.

Tessa menegaskan bahwa upaya KPK mencari buronan Harun Masiku tetap aktif hingga saat ini.

Hanya saja, detail jelas mengenai proses pencarian KPK bersifat rahasia.

"Bahwa pencarian saudara HM ini sebenarnya dari penyidik itu bersifat rahasia," ujarnya.

Harun Masiku, buronan KPK. [Foto: Ist]

Tessa juga meminta publik untuk ikut bekerja sama jika mengetahui informasi sekecil apapun mengenai keberadaan Harun Masiku.

*Kembali, bila semua masyarakat siapapun yang mengetahui pemberadaan saudara Harun Masiku ini, silakan disampaikan," tuturnya.

"Penyidik dalam hal ini menunggu informasi tersebut dari masyarakat. Di sisi lain penyidik juga aktif mencari dan bekerjasama dengan aparat penegak hukum lainnya," pungkas Tessa. (Ilham Sigit Pratama)