3 Fakta Macet Horor di Puncak Bogor hingga Makan Korban Jiwa
Jawa Barat

FT News - Macet horor terjadi di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat pada libur panjang akhir pekan kemarin. Sejak Sabtu (15/9) siang volume kendaraan meroket di kawasan Puncak Bogor.
Dari catatan kepolisian, volume kendaraan di long weekend itu didominasi oleh kendaraan roda dua. Tercatat ada 150 ribu kendaraan berada di kawasan Puncak.
Akibat macet horor ini satu orang wisatawan berusia lanjut inisial NM meninggal dunia. Berikut sejumlah fakta macet horor kawasan Puncak Bogor di Long weekend
Baca Juga: Tegas! Jokowi Minta Tidak Ada Lagi Politisasi Agama di Pemilu
Kepadatan Volume Kendaraan
Polres Bogor mengungkap kemacetan yang terjadi di kawasan Puncak disebabkan adanya peningkatan volume kendaraan.
Menurut Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu, saat puncak kemancaten, tercatat ada 150 ribu kendaraan. Padahal kapasitas ruas di kawasan Puncak Bogor hanya 70 ribu kendaraan.
Baca Juga: Waspada Para Pengguna Jasa Joki! 3 "Penyakit" Ini akan Menghampiri
[embed]https://twitter.com/Infojawabarat_/status/1835502705714122974[/embed]
AKBP Rio bilang bahwa kemacetan yang terjadi juga disebabkan oleh ketidaksabaran para pengendara hingag menyebabkan timbulnya kesemerawutan kendaraan.
Satu wisatawan meninggal dunia
Seorang wisatawan lansia inisial NM eninggal dunia saat hendak pulang usai berwisata dari Agrowisata Gunung Mas, Cisarua, Minggu (15/9) malam.
"Ketika selesai dari wisata argo naik bus merasakan pusing, kemudian sesak napas. Setelah itu, keluar busa. Ketika dievakuasi ke masjid, meninggal dunia di masjid, gitu ceritanya," ungkap Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor AKP Rizky Guntama.
Macet horor terjadi di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat pada libur panjang akhir pekan kemarin. Sejak Sabtu (15/9) siang volume kendaraan meroket di kawasan Puncak Bogor. [x.com/baisunn]
AKP Rizky menduga wanita paruh baya itu memiliki penyakit bawaan atau komorbid.
Ia pun memastikan NM meninggal dunia bukan karena sulitnya melakukan evakuasi atas terjadinya kemacetan.
Legislator Desak Pemerintah Turun Tangan
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Bogor Nurunnisa Setiawan meminta Pemda dan pemerintah pusat untuk turun bersama-sama mencari solusi soal kemacetan Puncak yang kerap terjadi di libur panjang.
[embed]https://twitter.com/txtdaribogor/status/1835472603122716707[/embed]
"Relokasi PKL Puncak memang mengubah estetika kawasan Puncak. Namun, ada hal substansial yang mesti dilihat, yakni kenyamanan dan keamanan para wisatawan," ucapnya seperti dikutip dari Antara.
Sebagai warga Puncak, Nurunnisa menilai masih banyak yang harus dievaluasi oleh Pemerintah Kabupaten Bogor hingga pusat, salah satunya dalam mengurai kemacetan.