5 Insiden Gagalnya Ratusan Siswa Masuk Perguruan Tinggi Negeri Gegara Kelalaian Guru
Sosial Budaya

Insiden gagalnya ratusan siswa setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) mendaftar ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), terjadi di sejumlah daerah.
Kegagalan ini menimbulkan luka di hati para siswa dan orang tuanya, karena harapan mereka pupus untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Gagal nya ratusan siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), disebabkan kelalaian pihak sekolah dalam mengelola Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), yang menjadi syarat penting bagi pendaftaran.
Baca Juga: Belasan Remaja Diamankan Polisi Gegara Hendak Tawuran
Dimana sajakah insiden ini terjadi? Berikut ulasannya.
SMAN 1 Mempawah
115 siswa SMAN 1 Mempawah kini terancam gagal ikut SNBP, lantaran pihak sekolah lalai dalam mengisi PDSS.
Baca Juga: Daftar Loker di BUMN Untuk Lulusan SMA/SMK, Ada Pos Indonesia dan Pertamina, Buruan!
Terkait kelalaian itu, Wakil Kepala SMAN 1 Mempawah, Febrini, meminta maaf pada pihak siswa dan orang tuanya.
Pihak sekolah berencana mengajukan permohonan perpanjangan waktu kepada admin pusat SNPMB di Kemdikbud.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Barat, Rita Hastarita telah memberikan teguran keras pda pihak sekolah.
Menurut Rita, dinas telah mengingatkan pihak sekolah berulang kali agar mengisi data PDSS.
SMAN 7 Kota Cirebon
Nasib sama juga dialami oleh ratusan siswa SMAN 7 Kota Cirebon, Jawa Barat.
Pihak sekolah lalai tidak mengisi PDSS, sehingga mereka terancam gagal masuk perguruan tinggi lewat jalur SNBP.
Dalam mengekspresikan kekecawaannya, ratusan siswa menggelar aksi protes di sekolah pada 3 Februari 2025 lalu.
Sementara itu, staf kesiswaan SMAN 7 Kota Cirebon, Rachmasari mengatakan, 155 siswa gagal didaftarkan dalam SNBP ke Kementerian Pendidikan, karena ada kesalahan teknis.
SMAN 4 Karawang
Serupa dengan siswa SMAN 7 Kota Cirebon, 141 siswa dari SMAN 4 Karawang juga menggelar aksi protes akibat pihak sekolah lalai mendaftarkan siswanya SNBP.
Salah satu wali murid, Encang menduga ada unsur kesengajaan dari pihak sekolah.
Sementarastaf kesiswaan SMAN 4 Karawang, Taupik mengatakan, masalah ini muncul karena ada gangguan jaringan dan ketidak sesuaian data.
Dan kini pihak sekolah masih menunggu keputusan pemerintah terkait permohonan perpanjangan waktu pendaftaran.
SMKN 2 Solo
Di SMKN 2 Solo ada 300 siswa yang terancam tidak bisa mengikuti SNBP akibat pihak sekolah tak menyelesaikan finalisasi PDSS.
Alhasil, pada 3 Februari 2025 lalu, siswa beserta orangtuanya menggelar aksi demonstrasi, meminta pertanggungjawaban pihak sekolah.
Terkait hal itu, Wakil Kepala SMKN 2 Solo Bidang Kurikulum, Nurgiyanto menyatakan, pihak sekolah telah mengajukan permohonan pada Kementerian Pendidikan Tinggi untuk mendpatkan keringanan.
MAN 2 Model Medan
Sementara itu di Medan, Belasan orang tua siswa mendatangi Sekolah MAN 2 MODEL Medan, Jalan Willem Iskandar, Kamis (6/2/2025) pagi.
Kedatangan para orang tua ini untuk meminta pertanggung jawaban pihak sekolah karena anak mereka tidak bisa mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Salah satu perwakilan orang tua siswa, Dinar Agung mengatakan, duduk permasalahan yang menyebabkan mereka datang adalah sampai tanggal 31 Januari 2025, pihak sekolah belum selesai menginput nilai siswa ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
PDSS merupakan basis data yang berisi nilai rapor dan rekam jejak kinerja sekolah.
"Artinya ini merupakan kesalahan pihak sekolah. Bukan faktor komputer," kata Dinar yang didampingi perwakilan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan kepada wartawan.