6 Alasan Mengapa Doa Belum Dikabulkan dalam Islam, Berikut Hikmah-Hikmahnya
Dalam Islam doa merupakan sarana seorang hamba untuk menyampaikan segala keinginan, harapan, cita-cita, hingga keluh kesah kepada Allah. Tidak hanya itu, berdoa pun menjadi bukti lemahnya seorang hamba di hadapan Sang Pencipta.
Mengingat hal tersebut, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa berdoa dan Allah akan mengabulkan doanya tersebut. Hal ini sebagaimana firman-Nya dalam Surat Ghafir ayat 60:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ
Baca Juga: Apa Hukum Meninggalkan Salat Jumat Tanpa Alasan Syar’i, Dicap sebagai Kemurtadan?
Artinya: "Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan)."
Dalam kenyataannya, mungkin kita sudah berkali-kali berdoa kepada Allah namun doa yang dipanjatkan itu tidak kunjung dikabulkan. Dikutip situs Kementerian Agama, ulama Ibnul Jauzi dalam kitab Shaidul Khatir (Riyadh, Madarul Wathan: 2016/h.117-119) menjelaskan, setidaknya ada 6 hikmah di balik doa yang tidak segera dikabulkan oleh Allah, yaitu sebagaimana berikut:
1. Bukti Kekuasaan Allah
Baca Juga: Simbol Islam Ditampilkan di Waterbomb Festival Korea, Netizen Geram
Ilustrasi berdoa umat Islam. [metaai-ftnews]Doa yang tidak belum dikabulkan menjadi bukti bahwa Allah Maha Kuasa dan Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Sebagai pemilik alam semesta dan segala isinya, Allah berhak memberi atau menahan apa pun sesuai dengan kehendak dan kekuasaan-Nya, bahkan ketika doa dikabulkan itu semata-mata merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya.
2. Obat yang Menyehatkan Jiwa
Terkadang, setiap peristiwa yang tidak menyenangkan justru mengandung banyak kebaikan. Ibnul Jauzi mengumpakannya seperti dokter yang memberikan obat pada pasiennya.
Bagi pasien, obat itu akan dianggap pahit dan menyakitkan, namun beberapa saat kemudian obat tersebut akan memberi kesehatan dan kenyamanan. Bisa jadi, doa yang belum dikabulkan hari ini adalah obat yang sedang bekerja untuk menyembuhkan penyakit hati dan memberikan kesehatan jiwa.
3. Menunggu Waktu yang Tepat
Seorang muslim hendaknya tetap husnudzan (berprasangka baik) kepada Allah ketika doanya tidak segera dikabulkan. Bisa jadi, Allah akan mengabulkan doa tersebut di waktu yang tepat, yaitu ketika jiwa dan raga telah “satu server” dengan apa yang diinginkan dalam doa tersebut.
Misalnya, saat berdoa menginginkan rezeki yang melimpah, bisa jadi akan dikabulkan ketika hati sudah mampu memandang harta hanya sebagai titipan. Penundaan ini didasari oleh kasih sayang, sebagaimana anak kecil yang meminta pisau, orang tuanya baru akan memberikannya ketika ia telah cukup dewasa dan mampu menggunakannya dengan bijak.
4. Sarana Introspeksi
Bagi seorang muslim, ketika doa yang selalu dipanjatkan tak kunjung dikabulkan oleh Allah, hendaknya hal itu menjadi sarana introspeksi. Bisa jadi di dalam diri kita ada sesuatu yang menjadi penghalang dikabulkannya doa tersebut, seperti ada harta haram yang dikonsumsi, ada dosa yang belum ditobati, saat berdoa hati lalai mengingat Allah, dan sejenisnya.
Untuk itu, langkah terbaik dalam menghadapi situasi seperti ini adalah dengan segera bertobat dan memohon ampunan kepada Allah.
5. Karunia Allah
Ilustrasi muslimah berdoa. [copilot-ftnews]Ketika doa tak kunjung dikabulkan, bisa jadi hal itu merupakan momentum yang tepat untuk mempertimbangkan kemaslahatan diri. Mungkin saja dengan belum atau tidak dikabulkannya doa tersebut menjadi sebuah karunia, sebab Allah lebih mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 216:
وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
Artinya: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”
6. Jalan Mendekatkan Diri kepada Allah
Doa yang belum dikabulkan terkadang menjadi jalan untuk terus mendekatkan diri kepada Allah. Dengan ditundanya pengabulan doa itu, Allah menginginkan hamba-Nya terus berdoa, memohon, dan bergantung kepada-Nya.
Hal tersebut diumpamakan seperti pengamen yang punya suara merdu, pihak yang mendengarkan menjadi senang jika ia terus bernyanyi dan akan memberikan imbalan yang cukup memuaskan.