AI Lebih Pintar daripada Anak Kuliahan?

FTNews - Saat pandemi COVID-19 melanda, mengharuskan banyak sektor harus beraktivitas dari rumah, termasuk dalam sektor pendidikan. Banyak pelajar-pelajar yang tentu ingin mengikuti kegiatan pembelajar. Akan tetapi, pembelajaran dari rumah masing-masing membuka sebuah peluang bagi para pelajar untuk berbuat curang. Di mana, mereka menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) untuk mengerjakan pekerjaan mereka. Oleh karena itu, University of Reading, Inggris, memiliki sebuah pertanyaan. Yaitu, apakah AI lebih pintar dari anak kuliahan?

Kecurangan tersebut menjadi latar belakang dari penelitian ini. Pasalnya, jika dapat terbukti, maka integritas dari pendidikan di seluruh dunia akan terancam. Sehingga, penelitian ini adalah sebagai pembuktian bahwa teknologi AI ini berbahaya bagi dunia pendidikan.

AI Lebih “Pintar” dari Mahasiswa

Baca Juga: Spotify 'Serang' Apple Setelah Naikkan Komisi Menjadi 27 Persen

Ilustrasi ujian esai. Foto: Canva

Mereka menggunakan 33 mahasiswa fiktif dan menggunakan ChatGPT dari OpenAI untuk menjawab pertanyaan dari modul ujian untuk gelar sarjana psikologi di kampus ini. Jawaban dari tes ini berbentuk esai pendek dan panjang.

Benar saja, ternyata para peneliti menyatakan bahwa jawaban-jawaban tersebut sangatlah meyakinkan. Mahasiswa yang menggunakan teknologi AI dalam pengerjaannya, memiliki nilai yang lebih tinggi dari yang tidak. Hasil menunjukan pengguna AI memiliki nilai setengah batas lebih tinggi daripada rekan mereka yang tidak menggunakannya.

Baca Juga: Ada Kirab Bendera Merah Putih dan Teks Proklamasi ke IKN, Warga Hindari Jalur ini

Lebih parahnya lagi, hasil dari esai buatan AI hampir tidak terdeteksi oleh para peneliti. Dengan skor sekitar 94 persen tidak tembus pendeteksi AI. Sementara itu, enam persen sisanya, para peneliti menganggap bahwa itu adalah estimasi berlebihan.

“Hal ini sangat mengkhawatirkan karena kiriman karya AI memperoleh nilai yang lebih tinggi dibandingkan kiriman siswa sebenarnya. Dengan demikian, siswa dapat mencontek tanpa terdeteksi menggunakan AI. Dan dengan melakukan hal tersebut, mereka akan memperoleh nilai yang lebih baik daripada mereka yang tidak menyontek,” tulis penelitian tersebut.

Akan tetapi, teknologi AI belum sepenuhnya lebih pintar dari mahasiswa. Setidaknya, teknologi ini terbukti lebih baik dalam menjawab pertanyaan dengan jawaban yang abstrak. “Hal ini berjalan konsisten dengan anggapan bahwa AI saat ini kesulitan dengan penalaran yang lebih abstrak,” tulis penelitian tersebut.