Anies Baswedan Ditinggalkan PKS dan Nasdem, Akankah Berlabuh Pada PDIP?

FTNews - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Nasdem disebut menjalin komunikasi dengan partai dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam Pilkada Jakarta.

Masuknya PKS dan Nasdem digadangkan bergabung KIM Plus untuk menjegal Anies Baswedan.

“Maka kalau partai lain gabung, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PKS, dan Nasdem, maka Anies yang diangkap kuat dan elektabilitas tertinggi, tidak akan mendapatkan partai dan berlayar,” ujar Pengamat Politik Ujang Komarudin.

Baca Juga: Presiden Jokowi Terbang ke Kalimantan untuk Temui Nelayan di Tarakan

Kemudian, apabila skenario ini terealisasi tokoh yang jadi bakal calon gubernur akan melawan kotak kosong. Ujang menyebut, dalam perspektif demokrasi, skenario ini tidak sehat.

“Kompetisi yang sehat itu ada kompetitornya, ada kandidat lain, dan warga Jakarta harus diberikan kandidat yang ada,” katanya.

Padahal, dia menilai banyak tokoh yang dapat memimpin Jakarta. Tetapi dirinya tidak merinci siapa sosok yang dimaksud.

Baca Juga: Tega, Ibu Aniaya Anak Kandung Hingga Tewas

Apabila PKS dan Nasdem meninggal Anies, Ujang mengatakan dirinya tidak bisa mendekat ke PDIP.

“Karena di luar KIM itu cuma ada PDID dan mereka tidak punya golder tiket. Kurang dari 20 persen dan tidak bisa mencalonkan sendiri,” tambahnya.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menuturkan, komunikasi partainya dengan PKS kerap terjadi.

“Komunikasi itu sangat lancar, bahkan sampai sekarang pun tadi di jam 1, beberapa tim kami juga berkomunikasi langsung dengan PKS,” ungkap Kaesang setelah acara pemberian surat rekomendasi kepada 14 bakal calon kepala daerah di BrickHouse, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (8/8).

Desas-desus Nasdem bakal merapat ke KIM plus juga mengemuka. Ketua DPP Nasdem Effendy Choirie atau Gus Choi buka suara perihal rumor partainya akan balik badan dalam pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Namun, Gus Choi enggan menanggapi secara pasti rumor tersebut. Dia hanya memberikan kode soal kebenaran rumor itu.

“Mungkin ya. Saya enggak tahu persis. Wong saya enggak ikut lobi, kalian ini. Bau-baunya begitu. Iya kan? Ya bau aja. Bau,” ujarnya setelah menghadiri pemanggilan oleh Tim Panitia Khusus PKB, di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (7/8).