Apakah Sah Hukumnya Salat Jumat di Tangga Masjid?
Sosial Budaya

Kaum muslimin atau laki-laki muslim diwajibkan untuk salat Jumat berjamaah baik di masjid atau tempat tertentu yang dipilih. Salah Jumat merupakan salat yang didirikan tepat pada waktu zuhur pada hari Jumat.
Di beberapa tempat masjid menjadi penuh sehingga tidak jarang sampai meluber ke jalan raya. Hal tersebut karena jamaah salat Jumat sangat mungkin bukan hanya penduduk sekitar masjid.
Mungkin kamu pernah melihat jamaah yang kesulitan mendapat tempat salat karena masjid sudah penuh. Bahkan ada yang terpaksa melaksanakan salat di tangga masjid. Lalu sahkah salat Jumat di tangga masjid?
Baca Juga: Tata Cara Salat Jumat Lengkap: Berikut Contoh-Contohnya
Hukum Salat Jumat di Tangga Masjid
Masjid. (Pixabay @HansJuergenW)
Dikutip situs Kementerian Agama, pada dasarnya salat Jumat di tangga masjid sah-sah saja. Dengan catatan tangga tersebut tidak ada najis dan ia bisa melaksanakan salat dengan sempurna, yakni semisal ia bisa melakukan rukun (sujud, duduk, dan berdiri) dengan sah.
Baca Juga: Apa Hukum Main Handphone saat Khutbah Jumat? Berikut Penjelasan dan Dalil-Dalilnya
Dalam keadaan ini, maka salat Jumat tetap sah. Rasulullah SAW bersabda:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ قَالَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ قَالَ حَدَّثَنَا سَيَّارٌ هُوَ أَبُو الْحَكَمِ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ الْفَقِيرُ قَالَ حَدَّثَنَا جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ مِنْ الْأَنْبِيَاءِ قَبْلِي نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ وَجُعِلَتْ لِي الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا وَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَدْرَكَتْهُ الصَّلَاةُ فَلْيُصَلِّ وَأُحِلَّتْ لِي الْغَنَائِمُ وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ كَافَّةً وَأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ
"Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sinan] berkata, telah menceritakan kepada kami [Husyaim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sayyarah] -yaitu Abu Al Hakam- berkata, telah menceritakan kepada kami [Yazid Al Faqir] berkata, telah menceritakan kepada kami [Jabir bin 'Abdullah] berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku diberikan lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang pun dari nabi-nabi sebelumku, aku ditolong melawan musuhku dengan ketakutan mereka sepanjang sebulan perjalanan, bumi dijadikan untukku sebagai tempat sujud dan suci, maka dimana saja seorang laki-laki dari ummatku mendapati waktu salat hendaklah ia salat. Dihalalkan harta rampasan untukku, para Nabi sebelumku diutus khusus untuk kaumnya sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia, dan aku diberikah (hak) syafa'at". (HR. Imam Bukhari No. 419)
Sementara itu, Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami dalam kitab Fathu Bari mengatakan, dengan mengutip pernyataan Al-Khattabi menjelaskan bahwa umat terdahulu pernah melakukan salat di gereja atau sinagog. Ia berkata:
وَالْأَظْهَرُ مَا قَالَهُ الْخَطَّابِيُّ وَهُوَ أَنَّ مَنْ قَبْلَهُ إِنَّمَا أُبِيحَتْ لَهُمُ الصَّلَوَاتُ فِي أَمَاكِنَ مَخْصُوصَةٍ كَالْبِيَعِ وَالصَّوَامِعِ
”Umat terdahulu hanya bisa melaksanakan salat di tempat-tempat yang telah disediakan sepertigereja dan sinagog". (Fath Al-Bari, Juz 1, halaman. 427)
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Orang Islam berdoa. (Meta AI)
Akan tetapi ada yang perlu diperhatikan, ketika posisi sujud di tempat yang tidak datar seperti tangga, maka dipastikan punggungnya lebih rendah dari leher dan kepalanya. Pasalnya, orang yang salat di tangga bisa sah salatnya jika punggungnya lebih tinggi dari leher dan kepalanya. Ini sebagaimana dikatakan oleh Imam Abul Mahasin Abdul Wahid ar-Ruyani dalam Bahrul Mazhab fi Furu’i Mazhabil Imam asy-Syafi’i:
لَوْ سَجَدَ عَلىَ مَوْضِعٍ عَالٍ، فَإِنْ كَانَ بِحَيْثُ لاَ يَكُوْنُ ظَهْرُهُ أَعْلىَ مِنْ رَأْسِهِ وَرَقَبَتِهِ لَا يَجُوْزُ لِأَنَّهُ لَا يُسَمَّى سُجُودًا، وَإِنْ كَانَ ظَهْرُهُ أَعْلَى مِنْ رَأْسِهِ وَرَقَبَتِهِ يَجُوْزُ. وَيُكْرَهُ إِذَا لَمْ يَكُنْ لَهُ عُذْرٌ
"Jika seseorang bersujud di atas tempat yang tinggi, maka jika bagian punggungnya tidak lebih tinggi dari pada kepala dan lehernya, sujudnya tidak sah karena tidak dapat disebut sujud. Namun, jika bagian punggungnya lebih tinggi dari pada kepala dan lehernya, sujudnya sah. Namun, itu akan dianggap makruh (dihindari) jika tidak ada alasan (keperluan) untuk melakukannya."
Dengan demikian, hukum salat di tempat yang tidak datar seperti tangga, hukumnya sah. Tetapi ada yang perlu diperhatikan, yakni orang yang salat di tempat ini perlu memperhatikan sujudnya agar kepala dan lehernya tidak lebih tinggi dari punggungnya, dan benar-benar dilakukan ketika dalam keadaan darurat, seperti banyaknya jamaah hingga berdesak-desakan.