Applause Para Menteri Diacuhkan, Jokowi: Jangan Tepuk Tangan
Nasional

Forumterkininews.id, Jakarta - Apresiasi dari para gubernur dan menteri Kabinet Indonesia Maju untuk Presiden RI tidak diacuhkan. Bahkan Joko Widodo meminta seluruh isi ruangan tidak tepuk tangan saat dirinya memberi arahan.
Hal ini dilakukan Jokowi saat dirinya mengkritisi kinerja para Gubernur, Bupati, Walikota, serta jajaran Menterinya. Jokowi meminta seluruh pemangku kepentingan untuk bisa memahami kondisi saat ini, dan bersama mencari jalan keluarnya.
“Yang paling gampang kita lakukan adalah bagaimana APBN, APBD, anggaran BUMN itu bisa mentriger pertumbuhan ekonomi kita sendiri. Caranya kita harus memiliki keinginan yang sama untuk membeli dan bangga pada buatan kita sendiri. Bangga buatan Indonesia, Jangan Tepuk Tangan dulu,†hentak Jokowi.
Baca Juga: Demo BEM SI di Patung Kuda Bawa 5 Tuntutan
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan ketika konsumen membeli jauh lebih mahal artinya barang langka. Hati -hati, hal seperti ini semua kita harus mengerti. Hal itu dikatakan mantan Wali Kota Solo saat memberikan pengarahan dalam kegiatan aksi afirmasi bangga buatan Indonesia, Jumat (25/3).
“Angka inflasi Amerika biasanya tidak pernah lewat dari 1 persen. Sekarang ini sudah di angka 7,5 persen dan semua negara saat ini sedang mengalami kenaikan. Bahkan Turki bisa mencapai 50 persen,†ujar Jokowi
Lebih lanjut Jokowi menyoroti masalah pengadaan barang dan jasa. Sekarang ini kerja tidak bisa hanya melihat makro. Harus juga dilihat mikronya. Sedih saya belinya barang impor semuanya.
Baca Juga: Pengamat: Isu Penundaan Pemilu Pancing Kemarahan Publik
"Kita memiliki pengadaan barang dan jasa. Anggaran modal pusat itu 526 triliun, daerah ia mengingatkan kepada Gubernur, Bupati, Walikota 535 triliun lebih besar dearah dari pusat,†sambung Jokowi
BUMN jangan lupa, ia kembali mengatakan 420 triliun sangat besar sekali  dan tidak pernah lihat. Ini kalau kita gunakan kita tidak usah terlalu muluk-muluk dibelokan 40 persen saja itu bisa mentriger growth ekonomi kita.