Aspirin bukan Sekadar Obat Nyeri tapi Bisa Mengurangi Risiko Serangan Jantung dan Stroke
Lifestyle

Beberapa orang mungkin akan mengonsumsi sebotol aspirin untuk meredakan nyeri. Namun, obat yang dijual bebas ini menawarkan lebih dari sekadar meredakan peradangan. Obat ini juga dapat memberikan manfaat bagi jantung. Terapi aspirin dosis rendah dapat berperan dalam mengurangi risiko serangan jantung atau stroke — tetapi tidak cocok untuk semua orang.
Berikut ini hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang rejimen aspirin harian, termasuk potensi risiko dan siapa yang harus mempertimbangkannya.
Apa Itu Terapi Aspirin Dosis Rendah?
Baca Juga: BPOM: 23 Obat Sirop Pasien Gagal Ginjal Aman, Ini Daftarnya
Dikutip dari Everyday Health, terapi aspirin dosis rendah adalah sejumlah kecil aspirin yang diminum setiap hari untuk mengurangi kemungkinan terjadinya serangan jantung. Dosisnya lebih kecil daripada yang biasa Anda minum untuk meredakan nyeri, sehingga berpotensi lebih aman untuk penggunaan jangka panjang.
“Dosis tipikal untuk terapi aspirin dosis rendah adalah 81 miligram (mg) per hari, yang biasa disebut aspirin bayi,” kata Raj Dasgupta, MD, seorang dokter bersertifikat ABIM yang mengkhususkan diri dalam penyakit dalam, pulmonologi, perawatan kritis, dan pengobatan tidur, serta penasihat medis utama untuk Fortune Recommends Health.
“Dosis ini jauh lebih rendah daripada dosis yang diminum untuk sakit kepala atau nyeri sehari-hari, yang biasanya berkisar antara 325 mg dan 650 mg.”
Baca Juga: Ahli Uji Coba Transplantasi Jantung dan Ginjal Babi ke Tubuh Manusia
Terapi ini biasanya direkomendasikan bagi mereka yang berisiko tinggi terkena serangan jantung atau stroke, seperti individu dengan kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau diabetes.
Perlu diingat bahwa meskipun aspirin memiliki beberapa manfaat kardiovaskular, aspirin juga memiliki potensi manfaat lain, termasuk:
Meredakan nyeri tubuh, termasuk sakit kepala dan sakit gigi
Mengurangi peradangan yang terkait dengan kondisi seperti radang sendi
Mencegah beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar
Mengurangi kemungkinan komplikasi kehamilan seperti preeklamsia
Manfaat Aspirin Dosis Rendah untuk Kesehatan Jantung
Terapi aspirin dosis rendah efektif karena mengencerkan darah, sehingga darah dapat mengalir lebih mudah, sehingga mengurangi pembekuan darah.
Dr. Dasgupta mengatakan aspirin dosis rendah membantu mencegah pembekuan darah dengan menghentikan zat kimia (siklooksigenase) yang menyebabkan sel darah menggumpal. Hal ini membuat darah Anda tidak mudah menggumpal, yang dapat menurunkan risiko serangan jantung atau stroke.
Risiko Mengonsumsi Aspirin Setiap Hari
Meskipun terapi aspirin dosis rendah dapat meningkatkan kesehatan jantung pada sebagian orang, ada beberapa risiko potensial.
Salah satu efek samping potensial adalah tukak lambung, yang dapat berkembang ketika aspirin mengganggu produksi lendir yang melindungi lapisan lambung dari asam.
Karena aspirin mengencerkan darah, ada juga risiko peningkatan pendarahan setelah cedera dan operasi. Untuk mencegah hal ini, Anda mungkin perlu menghentikan terapi aspirin sekitar 7 hingga 10 hari sebelum menjalani prosedur.
Risiko lain yang terkait dengan terapi aspirin dosis rendah meliputi: Pendarahan gastrointestinal, Kerusakan ginjal, Risiko pendarahan di otak, Reaksi alergi
Penting untuk memberi tahu dokter Anda tentang semua obat yang Anda konsumsi (termasuk pengencer darah yang diresepkan) untuk menghindari interaksi yang merugikan. Ada peningkatan risiko pendarahan saat Anda menggabungkan aspirin dengan pengencer darah.
Siapa yang harus Mengonsumsi Aspirin Dosis Rendah Setiap Hari?
Terapi aspirin dosis rendah mungkin direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan utama bagi individu tertentu dengan risiko tinggi serangan jantung atau stroke.
Pedoman khusus dapat bervariasi menurut organisasi, tetapi terapi ini mungkin direkomendasikan bagi orang berusia 40 hingga 69 tahun yang berisiko terkena serangan jantung atau stroke dalam 10 tahun ke depan; mereka yang telah menjalani operasi bypass atau pemasangan stent; mereka yang pernah mengalami kejadian kardiovaskular sebelumnya; dan mereka yang berusia di bawah 60 tahun yang menderita diabetes dengan setidaknya satu faktor risiko lainnya, seperti tekanan darah tinggi.
Di sisi lain, jika Anda berusia di atas 70 tahun, minum alkohol secara teratur, atau memiliki masalah kesehatan lainnya, dokter Anda mungkin tidak menyarankan terapi aspirin.
Risiko pendarahan dan tukak gastrointestinal lebih tinggi pada orang dewasa yang lebih tua, dan alkohol dapat semakin mengiritasi lambung, sehingga meningkatkan risiko pendarahan.
Hindari juga terapi aspirin dosis rendah jika Anda alergi terhadap aspirin atau memiliki riwayat tukak lambung dan pendarahan gastrointestinal.
Intinya, terapi aspirin dosis rendah dapat menjadi tindakan pencegahan yang efektif bagi orang-orang dengan riwayat masalah kardiovaskular, karena membantu mengurangi pembekuan darah.
Terapi ini tidak cocok untuk semua orang, dan efek samping seperti tukak lambung, pendarahan, dan interaksi obat yang merugikan dapat terjadi. Berkonsultasilah dengan dokter Anda sebelum memulai pengobatan baru, termasuk aspirin harian dosis rendah.***
Sumber: Everyday Health