Awal Puasa Ramadan 2025 Kemungkinan Berbeda? Ini Kata Pakar BRIN

Bulan Ramadan 2025 yang dinanti-nantikan umat Islam tidak lama akan tiba. Ada kemungkinan puasa tahun ini berbeda antara pemerintah dan Muhammadiyah.

Pasalnya, ketinggian hilal yang menjadi penentu awal Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi belum memenuhi kriteria pemerintah.

Pakar di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkirakan awal Ramadan tahun ini jatuh pada Minggu, 2 Maret 2025.

Baca Juga: Ramadan 2025 Makin Dekat, Video Suasana Ngabuburit Tahun 90an Ini Bikin Kangen Masa Kecil

Hal ini berbeda dengan keputusan PP Muhammadiyah yang telah menetapkan 1 Ramadan atau awal puasa jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaludin mengatakan, posisi bulan pada 28 Februari 2025 di Banda Aceh berada di ketinggian 4,5 derajat dengan elongasi 6,4 derajat.

Sementara di Surabaya, ketinggian bulan pada saat Maghrib berada di ketinggian 3,7 derajat dan elongasi 5,8 derajat.

Baca Juga: Deretan Halte TransJakarta yang Bagikan Takjil Gratis Puasa Ramadan 2025

Perhitungan posisi bulan mengacu pada kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS), yakni mensyaratkan tinggi bulan minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.

"Potensi gagal rukyat cukup besar. Selain hilal sangat tipis dengan elongasi geosentrik 6,4 derajat (batas kriteria). Faktor cuaca kemungkinan besar cukup mengganggu," kata Thomas dalam unggahan media sosial pribadinya, dikutip Selasa (25/2/2025).

Ilustrasi buka puasa. [Dok. Istimewa]

Thomas menambahkan, kemungkinan rukyat hilal gagal. Sehingga 1 Ramadan 1446 Hijriah berpotensi jatuh pada 2 Maret 2025.

Meski begitu, Thomas mengatakan agar semua pihak menunggu keputusan hasil Sidang Isbat yang akan digelar Kementerian Agama (Kemenag).

Sidang Isbat akan digelar pada Jumat (28/2/2025) mendatang. Keputusan itu akan diambil setelah dilakukan pemantauan hilal atau rukyatul hilal.

"Pemantauan hilal awal puasa Ramadan akan dilakukan di 125 titik se-Indonesia pada 28 Februari mendatang," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad, dikutip Selasa (25/2/2025).