Bak Taaruf, Begini Cerita ‘Perjodohan’ Ridwan Kamil dan Suswono

FT News – Koalisi Jakarta Baru yang berisikan 12 partai politik resmi mengusung Ridwan Kamil dan Suswono, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (19/8).

KIM Plus terdiri atas Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Gelora, PAN, PBB, PSI, Partai Garuda, dan Prima. Lalu, ada PPP, Perindo, PKB, dan PKS. Tersisa PDIP yang tidak mengusung pencalonan RK – Suswono.

Ridwan Kamil menuturkan dirinya dan Suswono merupakan kader partai yang tidak ikut dalam perjodohan.

“Kami berdua ini pengantin ibaratnya. Biasanya pengantin ini tidak ikut dalam pemilihan siapa jodohnya karena kami ini kader partai,” ujar Ridwan Kamil kepada wartawan dalam konferensi pers setelah deklarasi dirinya dan Suswono.

“Saya kader partai Golkar, ada Sekjen di sini. Beliau Suswono kader PKS. Kami mengikuti fatsun arahan dari analisa dan keputusan partai,” tambah Ridwan Kamil yang juga menjadi Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Penggalangan Pemilih.

Bacal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Ridwan – Suswono menyapa hadirin setelah memberikan sambutan dalam deklarasi di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (18/8). [FTNews / Muhamad Nur Alfiyan]

RK melanjutkan, koalisi partai ini mengusung semangat rekonsiliasi setelah perbedaan dalam pemilihan presiden lalu.

“Ini adalah koalisi yang mencerminkan semangat rekonsiliasi, yaitu partai-partai yang mungkin berseberangan saat Pemilu, namun di Pilkada Jakarta menyatakan kesepahamannya untuk bersatu, rekonsiliasi,” tutur Eks Gubernur Jawa Barat ini.

Dalam sambutannya, Ridwan Kamil berkomitmen melanjutkan prestasi yang telah dilakukan oleh gubernur sebelumnya.

Bakal Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil memberikan sambutan dalam acara deklarasi dirinya dan Suswono yang diusung oleh KIM Plus, di Hotal Sultan, Jakarta Pusat, Senin (18/8). [FTNews / Muhamad Nur Alfiyan]

“Jika hal itu baik kami akan lanjutkan dan pertahankan, jika masih kurang kami akan sempurnakan,” tambahnya.

Hal yang paling terpenting, menurut RK, warga Jakarta yang akan diuntungkan dengan adanya koalisi gemuk ini.

“Menurut kami dengan satu frekuensinya Gubernur Jakarta dengan presiden dan wakil presiden di pemerintah pusat yang paling diuntungkan bukan kami yang paling diuntungkan adalah warga Jakarta,” ucapnya.

Artikel Terkait