Banyak Ibadah Selain Puasa saat Ramadan, Apa Arti Sunah?
Lifestyle

Bulan Ramadan merupakan waktu umat Islam melaksanakan ibadah wajib puasa. Ibadah puasa yaitu menahan diri dari segala yang membatalkan dari terbit hingga terbenam matahari.
Selain berpuasa banyak amalan sunah di bulan Ramadan seperti salat tarawih, iktikaf dan lain-lainnya. Lalu apa itu sunah?
Ulama tanah air Profesor M Quraish Shihab mengatakan, sunah adalah ucapan, perbuatan, atau diamnya Nabi dalam konteks membenarkan sesuatu. Apa yang dilakukan Nabi itu lahir dari aneka fungsi kenabian.
Baca Juga: Konsumsi Layanan Seluler Naik 40 Persen Termasuk saat Ngabuburit
"Bisa jadi itu (sunah) dilakukan sebagai Rasul untuk memberi contoh. Ini banyak berkaitan dengan ibadah seperti cara Nabi salat," katanya.
Kemudian apa yang lakukan atau diucapkan Nabi itu dalam konteks memberi fatwa. Misalnya, banyak orang yang bertanya, "Wahai Nabi bagaimana hukumnya saya mengambil uang suami tanpa izin karena dia pelit?"
"Ada yang jawab (mengatakan), kalau itu kita fahami sebagai fatwa maka itu (mengambil uang suami tanpa izin) boleh," kata Prof Quraish.
Baca Juga: Doa Bulan Rajab yang Sering Dilantunkan, Minta Kita Diberi Umur hingga Ramadan
Ada juga ucapan Nabi, perbuatan Nabi dalam konteks pribadi. Itu tidak wajib atau bisa saja tidak boleh ditiru. Misalnya Nabi menghimpun 9 orang istri. Itu tidak harus diteladani dan tidak boleh diteladani.
Tapi ada juga ucapan atau perilaku Nabi dalam konteks kehidupan bermasyarakat yang bisa jadi berbeda dengan masyarakat lain. Misalnya Nabi memiliki rambut gondrong.
"(Contoh lain) Nabi misalnya bersaba, kalau kalian keluar masjid jangan pakai alas kaki kalian kecuali dalam keadaan duduk. Ini sekarang tidak mungkin dilakukan, iya kan?" katanya.
Pemakaian sandal di masjid bisa jadi ada kondisi tertentu ketika itu. Boleh jadi model alas kakinya, jumlah jamaah yang hadir, dan lain sebagainya.
"Jadi tidak serta merta ketika kita menemukan sabda Nabi atau sikap Nabi, kita langsung berkata harus diikuti. Ini lebih-lebih dalam konteks politik," katanya.
Nabi punya kebijakan politik berkaitan dengan kondisi ketika itu bisa jadi berbeda dengan kondisi kita sekarang.