"Banyak P", Rumus Sukses Bisnis ke 'Negeri Jiran' Malaysia
Lifestyle

Forumterkininews.id, Kuala Lumpur - Pasca pandemi Covid-19, hubungan perdagangan antara Indonesia dan Malaysia kembali menggeliat. Data terakhir menyebutkan, Indonesia membukukan surplus perdagangan 6 miliar dolar AS dari 'Negeri Jiran' tersebut.
"Angka itu menjadi yang tertinggi, sejak era sebelum Covid," ujar Atase Perdagangan (Atdag) RI di Kuala Lumpur, Deden Muhammad Fajar Shiddiq, saat menerima audiensi jajaran direksi dan komisaris PT Kilau Berlian Nusantara (KBN), baru-baru ini.
Pertemuan berlangsung di lantai 2 gedung KBRI Malaysia, Jalan Tun Razak 233, Imbi, Kuala Lumpur. Tampak hadir jajaran komisaris PT KBN, Alfonso FP dan Tanti Sagittarini, Roso Daras (Direktur), serta sejumlah staf.
Baca Juga: Kemenkes Dukung Langkah Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Bahaya Asma
PT KBN mengonsultasikan dua hal kepada Atdag KBRI Kuala Lumpur. Pertama, terkait rencana impor produk kosmetika dari Penang, Malaysia. Kedua, rencana ekspor komoditas sacha inchi (superfood) ke Malaysia.
"(Audiensi) ini langkah yang benar. Kami (Atdag) bisa memberi masukan data, peraturan tata niaga, sampai verifikasi calon mitra usaha di sini. Ada sejumlah pengusaha Indonesia yang ketika aman-aman saja, mereka diam. Begitu ada masalah, baru datang ke kami. Saya harap, hal-hal seperti ini tidak terjadi, jika kami ikut mengetahui," papar diplomat yang sudah tiga tahun bertugas di KBRI Kuala Lumpur, itu.
Dalam kesempatan itu, Deden juga memberi masukan terkait tips ekspor. Rumusnya "banyak P". Ini bukan rumus pemasaran yang terkenal dengan 4P: Product, Price, Place, Promotion.
Baca Juga: Surya Paloh ke Anies: Pimpinlah Negara dan Bangsa ini Menjadi Lebih Bermartabat
"Rumus 4P juga termasuk dalam "banyak P" yang saya maksud. Akan tetapi, masih banyak P lainnya, seperti peraturan, perdagangan, (jumlah) penduduknya, pasar atau pembelinya di mana, dan banyak P lain," ujar Deden.
Sejauh ini, Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur sangat proaktif memberikan informasi kepada para pengusaha Indonesia. Tidak saja memberi informasi, ia bahkan memiliki program "membawa pembeli" ke Tanah Air.
"Secara reguler, KBRI mengadakan ekspo produk-produk Indonesia. Tugas kami melakukan kurasi atas produk yang dipamerkan. Sebaliknya, kami juga membawa potential buyers ke Tanah Air. Mereka mau membeli apa, kami bawa langsung ke tempat komoditas itu berada," katanya.
Simak lebih lanjut, wawancara FT News dengan Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur, Deden Muhammad Fajar Shiddiq di link YouTube FTNews Channel: https://www.youtube.com/watch?v=ruXJCuyztgY