Begini Kronologi Penggantian DVR CCTV di Komplek Polri Duren Tiga Usai Penembakan Brigadir J
Hukum

Forumterkininews.id, Jakarta - Jaksa Penuntut Umum (JPU) menjelaskan kronologi pergantian DVR CCTV komplek Polri Duren Tiga menurut Ketua RT, Seno Sukarto. Hal ini usai insiden penembakan yang menewaskan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.
JPU mengungkapkan pada saat sidang lanjutan pemeriksaan saksi melalui keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Seno tidak datang akibat dirinya sakit dan tidak dapat menghadiri sidang terhadap dua terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria.
"DVR CCTV dengan 8 channel aktif selama 24 jam dipasang sejak tahun 2016 di beberapa sudut jalan yang merupakan hasil inisiatif dan pendanaan swadaya warga. Sehingga CCTV tersebut merupakan milik warga," ucap JPU, di PN Jaksel, Kamis (24/11).
Baca Juga: Bareskrim Serahkan Panji Gumilang ke Kejaksaan
Kemudian DVR CCTV ini dilakukan perawatan dengan pendanaan secara swadaya. Dengan penanggung jawab Ketua RT di bawah tanggung jawab satpam Kompleks Polri Duren Tiga.
"Bahwa perawatan dilakukan disaat ada kerusakan CCTV, perawatan atau perbaikan CCTV terakhir kali dilakukan pada Januari 2022 karena rusak akibat tersambar petir. Namun hal itu telah diperbaiki dengan dana swadaya dari warga.," kata JPU.
Selanjutnya Seno tidak mengetahui atau menerima laporan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang mengganti DVR CCTV pada Sabtu, 9 Juli 2022.
Baca Juga: Mahfud MD: Korban Pinjol Ilegal, Tak Usah Bayar
"Pada hari Senin 11 Juli 2022 setelah saya tahu bahwa ada penembakan terjadi di Kompleks Duren Tiga melalui berita dari media. Saya hubungi satpam yang melaksanakan piket tanggal 8 saudara Marzuki dan yang piket tanggal 9 ya ini. Saudara Japar untuk tanyakan mengenai kejadian CCTV pada tanggal 8 Juli," ucap JPU.
Setelah dihubungi, Seno mendapatkan informasi bahwa benar ada pergantian DVR CCTV oleh orang tidak dikenal pada 9 Juli. Hal itu sebagaimana keterangan dari Marzuki dan Japar.
"Pada 12 Juli 2022, saudara Marzuki dan Japar menjelaskan sekilas bahwa DVR CCTV diganti oleh orang tidak dikenal. Sekitar tiga sampai lima orang mengaku anggota polisi ke pos pengamanan komplek polri pada tanggal 9 Juli 2022," kata JPU.
Dalam BAP yang dibacakan JPU, Seno menyatakan bahwa ia memberi keterangan dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan penyidik dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
"Dapat saya jelaskan pergantian DVR CCTV dilakukan tanpa seizin dari saya selaku Ketua RT saya baru tahu mengenai pergantian DVR CCTV komplek Polri Duren Tiga pada tanggal Juli 2022," ujar Seno.